google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham, BUMI 30 April 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham, BUMI 30 April 2017


Laba BUMI meloncat 291% di kuartal I 2017
Sabtu, 29 April 2017 / 18:16 WIB

JAKARTA. Kinerja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terangkat oleh prospek batubara yang lebih baik sepanjang Kuartal I-2017. Pada periode itu, BUMI mencetak kenaikan pendapatan 59% year on year (yoy) menjadi US$ 10,3 juta.

Beban usaha yang tinggi sejatinya membuat perseroan mencetak rugi usaha sebesar US$ 4,5 juta dari sebelumnya untung US$ 841.845. Namun, margin laba bersih BUMI tertolong oleh adanya laba entitas asosiasi yang naik 214% menjadi US$ 27,6 juta dan penyusutan beban bunga dan keuangan sebesar 73% menjadi US$ 44,53 juta.

Karena itu, laba bersih BUMI pun melonjak 291,81% menjadi US$ 88,04 juta. Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih BUMI hanya sebesar US$ 22,46 juta. Laba per 1.000 saham perseroan sebesar US$ 2,44 per saham naik dari sebelumnya US$ 0,62 per saham.

"Volume penjualan di Kuartal I 2017 sama seperti periode yang sama tahun lalu karena curah hujan yang tinggi. Namun, hal itu dikompensasi dengan kenaikan harga rata-rata sebesar 35,7% menjadi US$ 54,2 per ton," ujar Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI kepada KONTAN, Sabtu (29/4).

Perseroan masih yakin, hingga akhir tahun ini BUMI masih akan dapat mencapai target volume penjualan sebesar 90 juta ton dengan harga rata-rata yang naik sekitar 30% dibandingkan tahun lalu.

Di sisi lain, BUMI masih mencatatkan defisiensi modal sebesar US$ 2,7 miliar. Hal ini karena liabilitas perseroan masih tinggi, yakni sebesar US$ 5,8 miliar. Sementara itu, total aset BUMI mencapai US$ 3,11 miliar. Di sisi lain, total kas BUMI hanya tercatat sebesar US$ 8,6 juta.

Dalam waktu dekat, BUMI akan menggelar rights issue dengan melepas 28,75 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Nilainya mencapai US$ 2,01 miliar atau setara dengan Rp 26,62 triliun.

Bersamaan dengan itu, BUMI juga akan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) sebanyak 9,1 miliar unit dengan jumlah pokok US$ 639 juta atau setara Rp 8,45 triliun. Sehingga, total aksi korporasi Grup Bakrie itu mencapai Rp 35,07 triliun.

Nantinya, setiap 100 saham akan memperoleh 78 HMETD seri A. Setiap satu HMETD Seri A memberikan hak pada pemegangnya untuk membeli satu saham baru seri B dengan harga pelaksanaan Rp 926,16. Lalu, setiap 100 saham akan memperoleh 25 HMETD Seri B yang bisa ditukar dengan OWK di harga yang sama.

BUMI juga sudah menentukan pembeli siaga yang akan menyerap HMETD apabila tidak diserap oleh pemegang saham. Bertindak sebagai pembeli siaga adalah PT Samuel International sebesar US$ 1,9 miliar atau Rp 26,36 triliun. Samuel akan memberikan komitmen penuh dalam rights issue ini di harga yang sama.

Pembeli siaga lainnya adalah PT Danatama Capital Group dengan komitmen penuh sebesar US$ 19,9 juta. Sementara itu, yang bertindak sebagai pembeli siaga sehubungan dengan sisa OWK adalah kreditor konversi OWK dengan jumlah US$ 639 juta.

Pada perdagangan Jumat (28/4), harga saham BUMI turun 1,32% menjadi Rp 448 per saham.

http://investasi.kontan.co.id/news/laba-bumi-meloncat-291-di-kuartal-i-2017

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d