Market Review 9 Maret 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
Setelah melemah dua hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, IHSG berhasil menguat pada perdagangan hari ini dan ditutup naik 8 poin (+0.15%) ke level 5,402.386. Tercatat 135 saham menguat dan 195 saham melemah hingga akhir perdagangan. Sektor-sektor ditutup variatif dengan sektor infrastructure menjadi sektor yang menguat tertinggi dibanding sektor lain dan ditutup naik 1.12%, sementara sektor mining melemah terdalam dan ditutup turun 1.23%. Bursa saham Asia ditutup melemah hari di tengah stimulus China yang dapat mengakibatkan turunnya harga bijih besi. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp156 miliar di seluruh Pasar pada hari ini. US Dollar menguat 40 poin (+0.3%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,390 terhadap US Dollar hingga akhir perdagangan hari ini.
*Advance Stocks:*
- TLKM: Harga saham TLKM ditutup menguat Rp80 (+2.06%) ke level Rp3.960 pada perdagangan hari ini. TLKM menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 10% tahun ini. Di 2016, pendapatan Telkom naik 13,53% jadi Rp 116,33 triliun. Kenaikan pendapatan TLKM masih ditopang oleh kenaikan pendapatan bisnis digital yang menjadi andalan Grup Telkom. Untuk menunjang kontinuitas kenaikan pendapatan, TLKM mengalokasikan capital expenditure (capex) Rp 23,26 triliun sampai Rp 29,08 triliun tahun ini.
- KBLI: KBLI mencatatkan level penutupan tertingginya dengan ditutup menguat Rp38 (+8.75%) ke level Rp472 pada perdagangan hari ini. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya, menuliskan dalam report yang dirilis hari ini bahwa valuasi KBLI saat ini masih sangat menarik seiring dengan banyaknya permintaan PLN akan kabel aluminium, pesaing KBLI yang masih sedikit, kemampuan perseroan mempertahankan marjin dan kemungkinan valuasi KBLI akan rerating. Manajemen perseroan memperkirakan pendapatan FY16 akan mencapai Rp2,8 triliun, meningkat 7.6% YoY. Sementara, laba bersih diestimasi akan mencapai Rp300 miliar.
- WIKA: Harga saham WIKA pada hari ini ditutup menguat Rp30 (+1.22%) ke level Rp2.480. WIKA memperoleh kontrak baru senilai Rp13,32 triliun hingga Maret 2017 atau telah mencapai 30,8% dari target kontrak baru. Tahun 2017, WIKA menargetkan kontrak baru mencapai Rp43,25 triliun. Sementara, laba bersih ditargetkan mencapai Rp1,2 triliun.
- TELE: TELE menargetkan pendapatan pada tahun 2017 akan mencapai Rp30 triliun dari Rp26 triliun di tahun 2016, sementara net income ditargetkan akan meningkat 15% tahun ini. Perseroan juga menargetkan akan menjual 1 juta unit Blackberry yang dibuat oleh BB Merah Putih. Harga saham perseroan ditutup menguat Rp20 (+2.08%) ke level Rp980 pada hari ini.
*Decline Stocks:*
- LEAD: Sepanjang tahun 2016, LEAD mencatatkan rugi bersih sejumlah USD20,96 juta dibandingkan laba bersih sejumlah USD49,29 ribu pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tertekannya kinerja LEAD disebabkan oleh turunnya pendapatan pokok perseroan sebesar 31.02% menjadi USD32,51 juta serta anjloknya laba kotor perseroan sebesar 84,17% menjadi USD2,15 juta. Harga saham LEAD melemah Rp6 (-5.5%) ke level Rp103 pada perdagangan hari ini, merupakan pelemahan terdalam sejak 23 Januari lalu.
- GREN: GREN berencana menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada tahun 2017 setelah batal melakukan aksi korporasi tersebut tahun 2016. Evergreen akan menerbitkan 50 miliar saham baru. RUPSLB menyetujui penerbitan rights issue dengan target dana Rp5 triliun. Setelah menguat tiga hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, harga saham GREN ditutup melemah Rp8 (-3.77%) ke level Rp204 pada hari ini.
- MDRN: Harga saham MDRN ditutup melemah Rp29 (-34.93%) ke level Rp54 pada perdagangan hari ini seiring dengan berita yang beredar bahwa MDRN menutup beberapa gerai 7-Eleven tahun ini.
Komentar
Posting Komentar