Market Review 8 Maret 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG melanjutkan pelemahan perdagangan kemarin dan ditutup turun 8 poin (-0.16%) ke level 5,393.764 pada perdagangan hari ini. Sektor-sektor ditutup variatif, dipimpin oleh penguatan sektor consumer (+0.46%) dan pelemahan sektor infrastructure (-1.26%). Meskipun IHSG mencatatkan pelemahan, investor asing masih mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp246 miliar di seluruh Pasar pada hari ini. Hingga penutupan perdagangan hari ini, nilai Rupiah masih bertahan di level Rp13,350 terhadap US Dollar selama tiga hari berturut-turut.
Advance Stocks:
- ADRO: Harga saham ADRO ditutup tidak mengalami perubahan di level Rp1.695 (0.00%) pada perdagangan hari ini. Meskipun demikian, harga saham ADRO bergerak di zona positif sepanjang perdagangan dan sempat mencapai level tertingginya hari ini di level Rp1.755 dipicu rilis laporan keuangan tahun 2016. ADRO mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang meningkat lebih dari dua kali lipat. Laba bersih ADRO sepanjang 2016 tercatat sejumlah US$334,621 juta dari US$152,44 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Revenue tercatat sejumlah US$2,5 miliar tahun 2016, dibanding US$2,7 miliar tahun 2015. Perseroan melaporkan penurunan average selling price (ASP) sebesar 8%, dengan kenaikan sales volume menjadi 54.1 juta ton.
- GREN: Harga saham GREN menguat tiga hari berturut-turut dan ditutup menguat Rp18 (+9.27%) ke level Rp212 pada perdagangan hari ini. Hari ini, GREN menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda meminta restu pemegang saham untuk menggelar rights issue. GREN berencana menerbitkan 50 miliar saham baru. Rencana ini telah berubah dari sebelumnya akan menerbitkan 150 miliar saham baru. Perseroan menargetkan perolehan dana sejumlah Rp30 triliun dari aksi tersebut.
- SDPC: SDPC mencatatkan kenaikan penjualan dari Rp1,7 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp1,97 triliun tahun 2016. Laba sebelum pajak tercatat Rp17,24 miliar dibandingkan Rp16,77 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, laba tahun berjalan turun menjadi Rp11,1 miliar dibanding tahun 2015 sejumlah Rp11,9 miliar. Harga saham SDPC ditutup menguat Rp8 (+8.16%) ke level Rp106 hari ini, penguatan pertamanya sejak 27 Februari lalu.
- BGTG: Laba bersih BGTG tahun 2016 melonjak menjadi Rp39,19 miliar dibanding Rp5,45 miliar tahun 2015. Pendapatan bunga bersih tercatat Rp160,88 miliar dari Rp95,52 miliar tahun 2015. Harga saham BGTG ditutup menguat ke level penutupan tertingginya sejak 31 Januari lalu sebesar Rp5 (+6.75%) ke level Rp79 pada perdagangan hari ini
- MLBI: Harga saham MLBI ditutup menguat Rp250 (+2.15%) ke level Rp11.850 hari ini. MLBI mencatatkan penjualan bersih sejumlah Rp3,26 triliun per 31 Desember 2016, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,69 triliun. Laba kotor naik menjadi Rp2,14 triliun dari Rp1,62 triliun tahun 2015. Sementara, laba bersih tahun 2016 tercatat sejumlah Rp981,82 miliar, meningkat dari Rp496,71 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Decline Stocks:
- JGLE: Harga saham JGLE melemah untuk hari kedua dan ditutup turun Rp10 (-4.54%) ke level Rp210 pada perdagangan hari ini. JGLE menggandeng perusahaan besar di industri taman wisata dan properti Tiongkok, Shenzhen Huaqiang Holding Limited. Sebagai langkah awal, Huaqiang akan memulai investasi di PT Jungleland Asia. Kerja sama ini sebagai salah satu perwujudan pengembangan usaha dan akan dimulai dengan Jungleland Theme Park. Ke depannya akan dijajaki untuk kerja sama dalam bidang properti dan sebagainya.
- AGRO: AGRO berniat menawarkan maksimal 7,69 miliar saham melalui skema rights issue, dengan target perolehan dana Rp1 triliun. Artinya, harga pelaksanaan rights issue sekitar Rp130 per saham dan harga nominalnya Rp100 per saham. AGRO akan menggunakan dana hasil rights issue untuk memperkuat struktur modal, yang selanjutnya digunakan untuk ekspansi kredit. Harga saham AGRO melemah tiga hari berturut-turut dan hari ini ditutup melemah Rp20 (-2.17%) ke level Rp900.
Komentar
Posting Komentar