Market Review 7 Maret 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG ditutup melemah 7 poin (-0.13%) ke level 5,402.615 pada perdagangan hari ini. Mayoritas sektor ditutup di zona negatif didorong oleh pelemahan sektor basic industry yang ditutup melemah 0.71%, sementara sektor agriculture memimpin penguatan dengan ditutup naik 1.22%. Tercatat 155 saham menguat dan 171 saham melemah hari ini. Berbeda dengan IHSG, mayoritas bursa saham Asia ditutup di zona positif ditengah ekspektasi kenaikan suku bunga AS oleh Federal Reserve pada pertemuan Maret pekan depan. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp87 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. USD/IDR tidak mengalami perubahan pada penutupan perdagangan hari ini yaitu berada di level Rp13,350 (0.00%) terhadap US Dollar .
Advance Stocks:
- RIMO, CANI: Harga saham RIMO dan CANI melonjak setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi saham tersebut di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dikarenakan perseroan sudah melakukan pembayaran biaya pencatatan tahunan (Annual Listing Fee/ALF). Harga saham RIMO ditutup menguat Rp66 (+34.73%) ke level Rp256, sementara harga saham CANI menguat Rp95 (+20.65%) ke level Rp555 pada penutupan perdagangan hari ini.
- INDY: Harga saham INDY ditutup menguat Rp20 (+2.72%) ke level Rp755 hari ini. INDY menargetkan produksi batubara sejumlah 32 juta ton dari Kideco Jaya Agung di tahun 2017. Perseroan mengestimasi Multi Tambangjaya Utama akan memproduksi 1 juta ton tahun ini. Sebagian besar hasil produksi akan diekspor ke China, Korea Selatan dan negara-negara Asia lainnya.
- SIMP: Harga saham menguat seiring dengan pertumbuhan penjualan sebesar 5% YoY sepanjang tahun 2016 menjadi Rp14,53 triliun di tengah kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO). Per Desember 2016, laba bersih perseroan melonjak 104% yoy menjadi Rp538 miliar. Harga saham SIMP menguat untuk pertama kalinya sejak 1 Maret lalu dan ditutup naik Rp70 (+12.72%) ke level Rp620 pada perdagangan hari ini.
Decline Stocks:
- BKSW: Harga saham BKSW ditutup melemah Rp20 (-5.71%) ke level Rp330 pada perdagangan hari ini.BKSW berencana menambah permodalan rights issue. Harga pelaksanaan rights issue tersebut Rp 250 per saham, sama seperti harga nominalnya. Sementara, BKSW berencana melepas 8,23 miliar saham baru. Sehingga, perseroan bakal memperoleh dana segar Rp 2,06 triliun. Dana yang akan diperoleh perseroan dari pelaksanaan MHMETD V setelah dikurangi dengan biaya emisi akan dipergunakan memperkuat struktur permodalan yang selanjutnya akan digunakan seluruhnya meningkatkan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit.
- AKRA: AKRA menargetkan pembentukan anak usaha patungan bersama BP (dh. British Petroleum) dapat direalisasikan pada tahun ini guna mendukung rencana ekspansi di bisnis ritel bahan bakar minyak. Selain itu perseroan menyiapkan belanja modal sejumlah Rp300 miliar tahun ini untuk melakukan sejumlah agenda eskpansi. Harga saham AKRA ditutup turun Rp150 (-2.37%) ke level Rp6.175 di akhir perdagangan hari ini.
- KRAS: Meskipun menurun, KRAS masih mencatatkan rugi bersih sepanjang tahun 2016 sejumlah US$171,69 juta dibandingkan rugi bersih tahun 2015 sejumlah US$320,02 juta. Pendapatan neto naik dari US$1,32 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi US$1,34 miliar tahun ini. Harga saham KRAS melemah untuk hari keempat sejak akhir pekan lalu dan ditutup turun Rp10 (-1.42%) ke level Rp690 pada perdagangan hari ini.
Komentar
Posting Komentar