Market Review 3 Maret 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
Setelah menguat pada perdagangan kemarin, IHSG melemah pada perdagangan hari ini dengan ditutup turun 17 poin (-0.31%) ke level 5,391.215. Tercatat 120 saham menguat dan 177 saham melemah hari ini. Mayoritas sektor ditutup melemah dipimpin oleh pelemahan sektor consumer sebesar 0.87%. Sementara hanya sektor infrastructure dan finance yang ditutup menguat masing-masing 0.42% dan 0.02%. Bursa saham Asia juga ditutup melemah ke pekan terburuknya sejak Desember dipicu oleh investor yang mengindari resiko sebelum Janet Yellen diekspektasi akan memberikan petunjuk mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan ini. Hingga penutupan perdagangan pekan ini, investor asing mencatatkan net buy sejumlah Rp42 miliar di seluruh Pasar. US Dollar menguat 0.19% terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,383 terhadap US Dollar di akhir perdagangan hari ini.
Suspensi Saham Hari Ini
- PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) & PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP)
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi saham CANI dan perpanjangan suspensi perdagangan saham SIAP di Pasar Tunai dan Pasar Reguler sehubungan dengan belum dilakukannya pembayaran Biaya Pencatatan Tahunan (ALF) tahun 2017 dan denda atas keterlambatan pembayaran biaya tahunan tahun 2017.
Advance Stocks:
- BIRD: BIRD menyediakan 600 armada sehubungan dengan kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz al Saud dari Arab ke Indonesia. Armada tersebut akan digunakan di Jakarta dan Bali. Harga saham BIRD memperpanjang penguatan perdagangan kemarin dengan ditutup menguat Rp140 (+3.59%) ke level Rp4.030 pada perdagangan hari ini.
- BBYB: BBYB mempertimbangkan untuk melakukan right issue senilai Rp400-500 miliar tahun ini yang akan digunakan untuk mendanai rencana ekspansi perseroan. Setelah bergerak di zona positif dan sempat menguat ke level tertingginya di Rp308 pada perdagangan hari ini, harga saham BBYB ditutup tidak mengalami perubahan di level Rp290 (0.00%).
- MEDC: Harga saham MEDC menguat untuk hari kedua pada pekan ini dan ditutup naik Rp80 (+3.11%) ke level Rp2.650. MEDC diperkirakan akan mencatatkan kenaikan laba bersih di tahun 2017. Kenaikan tersebut seiring dengan masuknya MEDC sebagai pengendali dan pemegang saham mayoritas PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang kemudian berganti nama menjadi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) setelah MEDC menyelesaikan akuisisi PT Amman Mineral Internasional (AMI).
- MASA: MASA optimis peluang ekspor tahun ini akan membaik seiring dengan kenaikan populasi mobil di seluruh dunia. Secara umum tahun ini MASA mengincar kenaikan pendapatan sebesar 20%, lebih tinggi dibandingkan target pendapatan tahun 2016 lalu, yang sebesar 15%. Untuk ekspor perseroan menargetkan akan meningkat 20%. Target pasar utama ekspor MASA berasal dari Amerika Serikat (AS), Eropa dan Timur Tengah. Menutup perdagangan hari ini, harga saham MASA menguat Rp14 (+6.86%) ke level Rp218.
- BBNI: BBNI menargetkan net interest margin (NIM) pada 2017 sebesar 6%. NIM pada tahun ini diproyeksi hampir sama dengan realisasi pada 2016 yang mencapai 6,2%. Untuk mempertahankan NIM, perusahaan berusaha untuk meningkatkan dana murah alias CASA di atas 65%. Harga saham BBNI ditutup menguat Rp125 (+2%) ke level Rp6.350 pada perdagangan akhir pekan ini.
Decline Stocks:
- SCMA: Harga saham SCMA ditutup melemah Rp150 (-5.19%) ke level Rp2.740 hari ini, merupakan level intraday terendahnya sejak 25 Januari lalu. Penurunan harga saham terjadi di tengah ekspektasi bahwa revenue SCMA pada kuartal pertama tahun ini akan mengalami penurunan sebesar 8%-10% YoY. Angka tersebut sejalan dengan tren prime time audience share perseroan selama 16 bulan terakhir. SCMA mengekspektasi revenue FY2017 akan meningkat 10% YoY di tengah meningkatnya prime time audience share perseroan.
Komentar
Posting Komentar