(March 7, 2017)
Investment Information Team
US
Saham-saham AS melemah pada perdagangan Senin di tengah kemungkinan kebijakan moneter yang ketat dari Federal Reserve, serta meningkatnya kekhawatiran geopolitik.
Dow Jones Industrial Average ditutup sekitar 50 poin. S&P 500 turun 0,3 persen, dengan dpimpin oleh saham keuangan dan material. Nasdaq turun sekitar 0,4 persen.
Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga sebesar 86,4 persen, menurut alat FedWatch CME Group. Komite kebijakan moneter The Fed akan bertemu antara Maret 14 dan 15.
Satu-satunya kendala potensial bagi Fed untuk menaikkan suku pada saat ini adalah laporan pekerjaan bulan Februari, yang dijadwalkan akan rilis pada hari Jumat. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekonomi AS telah menambahkan 186.000 pekerjaan bulan lalu.
Investor juga terus mengawasi isu geopolitik setelah Korea Utara menembakkan empat rudal balistik Senin, tiga di antaranya mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang, menurut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Europe
Bursa saham Eropa ditutup melemah pada Senin kemarin karena investor merenungkan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan mencerna berita merger.
Saham perbankan juga turun sekitar 1,23 persen, dengan saham Deutsche Bank memimpin pelemahan, turun hampir 8 persen. Pemberi pinjaman tersebut mengumumkan akan meraup €8 miliar ($8,5 miliar) untuk meningkatkan posisi modal dan telah menetapkan target keuangan baru.
Sebaliknya, Standard Life dan Aberdeen Asset Management berada di atas indeks regional, naik lebih dari 6 persen dan 4 persen. Standard Life telah sepakat untuk merger dengan Aberdeen senilai $13,5 miliar.
Di tempat lain, para pemimpin Perancis, Jerman, Italia dan Spanyol berkumpul di Versailles hari Senin karena mereka tengah mempersiapkan diri untuk pertemuan puncak Eropa di tengah meningkatnya ketidakpastian politik di seluruh blok. Euro bergerak melemah terhadap dolar sekitar 0,3 persen di tengah berita bahwa mantan perdana menteri Perancis, Alain Juppe, tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden.
Di Yunani, data menunjukkan ekonomi mengalami kontraksi 1,2 persen pada kuartal terakhir 2016.
Komentar
Posting Komentar