google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Emiten : ELSA, 1 Maret 2017 Langsung ke konten utama

Ulasan Emiten : ELSA, 1 Maret 2017

Secara Fundamental ELSA masih mengalami penurunan kinerja sepanjang tahun 2016 baik pendapatan (-4.5%) maupun laba bersih (-17.17%) dibandingkan tahun 2015 hal ini disebabkan rendahnya harga minyak dunia sepanjang tahun 2016 hingga menyentuh level US$ 28/Barrel diawal Januari 2016. namun secara kuartalan laba bersih ELSA di Q42016 meningkat 74.76% menjadi Rp310.9 Miliar naik dibandingkan Q32016 yang hanya sebesar Rp177.9 Miliar.

Di tahun 2015 ELSA mengalami kerugian Kurs sekitar Rp 18 Miliar. di akhir tahun 2016 margin Laba ELSA masih tetap terjaga di level yang cukup baik dimana margin laba kotor sebesar 17% dan margin laba bersih sebesar 8.6%, Jasa Hulu Migas memberikan kontribusi 50% dari pendapatan, jasa Logistik & Distribusi Energy berkontribusi 45% dan 5% sisanya di penuhi oleh Bisnis jasa penunjang lainnya.

Dari sisi Hutang perusahaan, hutang berbunga ELSA turun 26% menjadi sekitar 550 Miliar sehingga ELSA memiliki ruang pendanaan yang besar untuk ekspansi kedepan seiring kenaikan harga minyak dunia yang di perdagangkan diatas US$ 50/Barrel.

Hingga akhir 2016 ELSA memiliki Total Hutang sebesar Rp1.3Triliun, Ekuitas(modal) sebesar Rp2.8 Triliun dan KAS & Setara KAS sebesar Rp744.38 Miliar.
Disclaimer On

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...