google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Pilihan Hari Ini, Street Voices, 9 Maret 2017 Langsung ke konten utama

Saham Pilihan Hari Ini, Street Voices, 9 Maret 2017

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Street Voices
(Maret 9, 2017)
Investment Information Team

BCA Sekuritas on Waskita Karya (WSKT) 3/1/2017

On the right path
- Kontrak baru senilai Rp70 triliun (+118% YoY)di tahun 2016 mendorong order book WSKT melampaui Rp100 triliun. Digabungkan dengan target kontrak baru senilai Rp73,5 triliun tahun ini, perseroan akan mampu mempertahankan full order book kedepannya
- Menurut koran lokal, WSKT telah ditunjukan oleh pemerintah untuk mengerjakan proyek jalan tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang, yang diestimasi akan selesai pada tahun 2019. Dengan total investasi sejumlah Rp1,7 triliun, BCA Sekuritas mengestimasi WSKT akan menghasilkan kontrak baru sekitar Rp1,1 triliun dari proyek tersebut. Proyek jalan tol tambahan dapat membantu perseroan untuk mencapai target kontrak baru tahun ini
- Valuasi: BUY dengan TP Rp3,500

Mandiri Sekuritas on Lippo Cikarang (LPCK) 3/1/2017

Lower than replacement cost
- LPCK mencatatkan kinerja yang buruk tahun lalu, dengan marketing sales harnya Rp749 miliar (turun 72% YoY). Perseroan saat ini menargetkan marketing sales sejumlah Rp1,139 miliar untuk FY17F, naik 52% YoY. Mandiri Sekuritas menilai bahwa residential sales di daerah Cikarang melemah dikarenakan oversupply apartment di daerah tersebut. Resiko kedua untuk perseroan adalah mundurnya marketing director perseroan, Stanley Ang. Mandiri Sekuritas khawatir bahwa hal ini akan merubah strategi pemasaran LPCK
- Per FY16, perseroan memiliki lahan sekitar 647 ha di Cikarang dan 190 ha di Bekasi. Dengan mengasumsikan replacing cost sejumlah Rp660ribu per sqm di Cikarang serta Rp500ribu per sqm di Cikarang dan Bekasi, replacement cost perseroan berada pada Rp7,500 per saham. Oleh sebab itu, perseroan diperdagangkan 39% dibawah replacement costnya
- Valuasi: BUY dengan TP Rp9,200

NH Korindo on Indo Tambang Raya Megah (ITMG) 3/1/2017

Fit circumstance for efficiency
- Meskipun pada kuartal keempat ITMG mencatatkan penjualan sejumlah USD409 juta, lebih rendah dari estimasi penjualan NH Korindo sejumlah USD469 juta, ITMG berhasil mencatat profit yang lebih tinggi sejumlah USD61 juta. Kinerja tersebut ditandai oleh meningkatnya margin. Gross margin pada Q4 meningkat menjadi 33.5% dibanding perkiraan gross margin sebesar 20% pada kuartal sebelumnya
- Di tahun 2017, ITMG menetapkan target konservatif untuk production volume dan sales di tengah kenaikan harga batubara global. Target konservatif tersebut merupakan strategi yang tepat untuk mengantisipasi kenaikan biaya. Tingginya intensitas hujan dan potensi kenaikan biaya kontraktor merupakan katalis yang berisiko bagi margin ITMG
- Valuasi: BUY dengan TP Rp22,525

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...