Seorang sopir taxi bingung karena mau pulang kampung tidak punya cukup uang untuk membeli oleh2 dan akan malu dengan tetangga yang sekarang jauh lebih sukses. Hidupnya susah luar biasa.
Seorang manager sukses bingung karena usianya telah 45 tahun dan telah menikah 10 tahun dan belum juga dikaruniai anak, padahal sudah ke dukun, ke dokter, ke shinse, ke Singapore, tetap belum ada hasilnya. Hidupnya gelisah luar biasa.
Seorang direktur perusahaan besar, berpenghasilan tinggi, sedang bingung karena anaknya "rusak", makan obat, tidak mau bekerja, pergaulan rusak, dan selalu pulang pagi, menebar hutang kanan kiri dan kartu kredit yang jebol berkali kali. Hidupnya gundah luar biasa.
Seorang anak konglomerat, pemilik banyak perusahaan, sukses besar, kaya raya, sedang bertengkar dengan adiknya tentang hak dan kepemilikan perusahaan keluarga, rebutan warisan sejak ayah meninggal. Pertengkaran telah melibatkan polisi, pengadilan, dan melebar kemana mana. Hidupnya kecewa luar biasa.
Seorang pebisnis sukses, yang memulai dari bawah, berhasil membangun rumah sakit sukses besar dan jaya. Keuntungan besar, keluarga baik2, semua lancar, dia bangga luar biasa sampai tahun lalu ketika ketahuan dia ternyata telah kena kanker usus stadium tiga. Hidupnya sedih luar biasa.
Setiap orang memiliki kepedihan dan lukanya masing2, dari buruh yang miskin, sampai almarhum Steve Jobs, atau orang terkaya manapun. Semuanya punya kesusahan dan problem masing2 yang sangat berat.
Dilapisan apapun kita, sebenarnya harus bisa bersyukur atas apa yang telah kita terima. Tidak perlu kita iri pada siapapun, karena setiap orang punya kesedihannya masing2. Berdiri dimanapun, kalau kita mampu bersyukur atas apa yang telah diberikan ke pada kita, maka kita pun akan menjadi manusia yang lebih bahagia.
Tanadi Santoso (Re-Post)
Komentar
Posting Komentar