Dalam siaran pers-nya, JCR menyatakan terdapat dua faktor kunci yang mendukung perbaikan outlook Sovereign Credit Rating Indonesia yaitu pertama, perbaikan iklim investasi yang didorong oleh berbagai Paket Kebijakan Ekonomi dan kedua, perlambatan utang luar negeri swasta seiring dengan diimplementasikannya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri korporasi non-Bank yang diatur oleh Bank Indonesia. Lebih lanjut JCR menyebutkan bahwa implementasi 14 Paket Kebijakan Ekonomi yang telah diterbitkan Pemerintah sejak September 2015 dalam rangka meningkatkan daya saing industri, daya beli masyarakat, investasi, ekspor, efisiensi sektor logistik serta pariwisata, mencerminkan tingginya upaya Pemerintah dalam melakukan reformasi struktural.
Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo menyatakan, “Perbaikan outlook JCR merupakan hasil upaya berkelanjutan pemerintah dan otoritas Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia di tengah dinamika perekonomian global. Perbaikan outlook tersebut menambah keyakinan pemangku kepentingan internasional terhadap prospek perekonomian Indonesia yang semakin baik ditopang oleh fundamental ekonomi yang semakin kuat. Bank Indonesia akan senantiasa menerapkan bauran kebijakan yang kredibel dan konsisten, serta berkoordinasi dengan Pemerintah guna memastikan ketahanan ekonomi domestik terhadap gejolak eksternal, termasuk untuk terus mendukung implementasi reformasi struktural.”
JCR sebelumnya mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB-/stable outlook pada tanggal 1 Februari 2016.
Jakarta, 7 Maret 2017
Departemen Komunikasi
Tirta Segara
Direktur Eksekutif
Komentar
Posting Komentar