google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Info Emiten : TLKM, 9 Maret 2017 Langsung ke konten utama

Info Emiten : TLKM, 9 Maret 2017

TLKM membidik pendapatan tumbuh 10% tahun ini

JAKARTA. Tahun ini rupanya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) masih berhati-hati dalam menetapkan target pertumbuhan. Emiten berkode TLKM ini menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 10% tahun ini. Di 2016, pendapatan Telkom naik 13,53% jadi Rp 116,33 triliun.

Vice President Corporate Communications TLKM Arief Prabowo bilang, kenaikan pendapatan TLKM masih ditopang oleh kenaikan pendapatan bisnis digital yang menjadi andalan Grup Telkom. "Kami juga berharap laba bersih ada kenaikan," kata Arief kepada KONTAN, Rabu (8/3).

Untuk menunjang kontinuitas kenaikan pendapatan, TLKM mengalokasikan capital expenditure (capex) Rp 23,26 triliun sampai Rp 29,08 triliun tahun ini. Anggaran capex ini hampir sama dengan belanja modal tahun lalu yaitu senilai Rp 29,1 triliun.

TLKM akan menggunakan 60% anggaran untuk ekspansi di industri mobile, 30% untuk membangun infrastruktur broadband dan 10% untuk infrastruktur lain.

Menurut Arief, TLKM akan memperluas coverage layanan 3G dan 4G di seluruh wilayah Indonesia. Tahun lalu, TLKM menambah 25.744 base transceiver station (BTS).

TLKM juga akan menambah rumah yang dilalui kabel serat optik atau homepass. "Kami akan memperluas jaringan backbone domestik. Untuk jaringan backbone internasional diharapkan SEA-US yang menghubungkan Indonesia dengan Amerika Serikat selesai akhir tahun ini, kata Arief.

Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji mengatakan, prospek bisnis TLKM tahun ini masih bagus. "Apalagi TLKM menargetkan pertumbuhan penggunaan 4G menjadi 40 juta tumbuh dari tahun lalu 27 juta pengguna," papar dia.

Nafan memperkirakan harga TLKM akan menuju resistance di Rp 4.030, Rp 4.300, dan Rp 4.570. Harga TLKM kemarin ada di Rp 3.880 per saham. Dia merekomendasikan akumulasi beli TLKM.
http://investasi.kontan.co.id/news/tlkm-membidik-pendapatan-tumbuh-10-tahun-ini

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE 

Kisah Timothy Ronald, Miliarder Saham Berumur 20 Tahun

Dari usia muda, Timothy (20) terinspirasi investor saham sukses seperti Warren Buffett dan Cathie Wood. Namun setelah gagal melakukan trading cryptocurrency (mata uang kripto) di usia 16 tahun, ia bertekad untuk mempelajari seluk beluk pasar modal. Untuk mengumpulkan modal supaya bisa berinvestasi saham, Timothy memutuskan berdagang. Ia menjual pomade, jam tangan, hingga sedotan di marketplace saat hari kerja. Ia juga menjalankan part-time wedding organizer di saat akhir pekan. Ia melakoninya saat menduduki bangku SMA. Setelah itu, sembari kuliah, Timothy mendirikan advertising agency yang melayani beberapa klien UMKM sampai startup kecil. Uang yang didapatkan dari menjalankan beberapa usaha tersebut diinvestasikan seluruhnya di saham. Berbekal pengalaman melipatgandakan uangnya di pasar modal, Timothy mulai secara aktif sharing di social media mengenai investasi saham. "Investasi terbaik bukanlah berinvestasi di saham, melainkan investasi di ilmu," katanya. Buku seharga 400 ...