IQPlus, (03/03) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), memproyeksikan pertumbuhan penyaluran kreditnya pada tahun ini sekitar 12 hingga 13% dibanding pencapaian pada tahun sebelumnya.
Target tersebut terbilang konservatif karena pertumbuhan kredit 2016 yang dicapai lebih tinggi sedikit, yaitu 14,2% menjadi Rp63,1 triliun. Pertumbuhannya bahkan jauh lebih tinggi dibanding rata-rata industri yang hanya sebesar 7,84% per 16 Desember 2016.
Tak hanya itu, pencapaian pertumbuhan kredit di tahun lalu juga melampaui ekspektasi perseroan sendiri yang sebelumnya diprediksi akan tumbuh di kisaran 13 hingga 14%.
"Pemerintah memang targetkan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen. Tapi kondisi ekonomi global belum menguntungkan. Kita antisipasi itu," ujar Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan, Kamis.
Ia menambahkan, sasaran penyaluran kredit masih sama seperti tahun lalu terutama segmen konsumer. "Kita tetap seperti di tahun sebelumnya. Untuk kredit konsumer itu kita akan perluas variasinya untuk mengejar target pertumbuhan kredit," ucap Irvan.
Tahun lalu, penyaluran kredit konsumer Bank BJB merupakan kontributor terbesar. Nilainya mencapai Rp44,225 triliun, meningkat 15,7% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp38,217 triliun. Kredit bermasalah (NPL) untuk produk kredit pegawai negeri sipil dan pensiunan ini turun dari 0,09% ke 0,07%.
Setelah konsumer, kredit komersial mencatat kontribusi terbesar kedua. Penyalurannya tercatat sebesar Rp10,8 triliun, atau sekitar 17,11% dari total penyaluran kredit tahun 2016. Kontributor selanjutnya adalah kredit mortgage atau KPR dan kredit mikro. (end/fu)
Komentar
Posting Komentar