google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Info Emiten : ASII, 2 Maret 2017 Langsung ke konten utama

Info Emiten : ASII, 2 Maret 2017

Prospek ASII terdongkrak otomotif dan komoditas

JAKARTA. Di tengah melambatnya perekonomian, tahun lalu PT Astra International Tbk (ASII) masih bisa mencatatkan kinerja positif. Sepanjang 2016, pendapatan ASII memang turun 2% year-on-year (yoy) menjadi Rp 181,08 triliun. Tapi laba bersihnya tumbuh sekitar 17% (yoy) menjadi Rp 15,16 triliun.

Analis Samuel Sekuritas Akhmad Nurcahyadi menilai, kinerja operasional ASII sudah sesuai ekspektasi. Segmen otomotif mencatatkan peningkatan pangsa pasar.

Pencapaian Grup Astra juga didorong kontribusi anak usahanya, seperti PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Kinerja kedua emiten ini terkerek pertumbuhan harga komoditas.

Pada 2016, laba bersih UNTR meningkat 82% (yoy) menjadi Rp 5,10 triliun. Sedangkan laba bersih AALI melonjak 224% (yoy) menjadi Rp 2,01 triliun.

Laba bersih Grup Astra naik, ditopang peningkatan kontribusi dari segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis serta infrastruktur dan logistik. Di saat yang sama, kontribusi lini jasa keuangan, teknologi informasi dan properti menurun.

Sebenarnya sebagian besar unit jasa keuangan menunjukkan kinerja positif, kecuali PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang meningkatkan pencadangan atas kredit bermasalah secara signifikan. Hal ini menurunkan kontribusi sebesar Rp 3 triliun.

Analis BCA Sekuritas Darmawan Halim menyebutkan, penahan laju laba bersih ASII adalah kerugian BNLI yang mencapai Rp 6,48 triliun pada 2016. Padahal di 2015, bank ini untung Rp 247,1 miliar. Adapun segmen otomotif masih memberikan pengaruh positif. "Segmen bisnis komoditas juga bagus," kata dia.

Darmawan memandang, bisnis otomotif pada tahun ini masih tumbuh, didorong kondisi makro ekonomi yang membaik. Masih rendahnya suku bunga acuan pada tahun ini turut mendorong pembelian mobil, khususnya produk LCGC.

BCA Sekuritas memprediksi, volume penjualan otomotif roda empat dan roda dua tumbuh masing-masing 8% dan 10% pada tahun ini menjadi 1,15 juta unit dan 6,5 juta unit. Untuk roda empat, pangsa pasar Grup Astra bisa naik 11% menjadi 654 unit dengan pangsa pasar 57%.

Kenaikan harga batubara dan minyak sawit mentah (CPO) juga bakal mendorong kinerja UNTR dan AALI. Di lini bisnis keuangan, bisnis BNLI diyakini akan pulih secara bertahap, dengan tingkat kualitas aset yang membaik.

Pada 2016, lini bisnis otomotif menyumbang 60% penjualan ASII, disusul alat berat 20%, agribisnis 11% dan jasa keuangan 5%. Sisanya dari bisnis infrastruktur dan IT.

Analis Yuanta Securities Kim Kwie Sjamsudin menilai, hampir semua anak usaha ASII menorehkan kinerja cukup baik. Hanya saja, kinerja BNLI menjadi penghambat. "Tapi secara garis besar sudah in line dengan ekspektasi kami," tulis dia dalam risetnya belum lama ini.

Dengan pertimbangan ASII yang masih kuat di pasar otomotif dan kenaikan harga komoditas, Kim masih merekomendasikan buy ASII dengan target Rp 8.900 per saham.

Akhmad juga mempertahankan rekomendasi buy dengan target Rp 9.000. Adapun Darmawan memasang hold dengan target Rp 8.200. Harga ASII kemarin naik 1,52% ke Rp 8.325 per saham.

http://investasi.kontan.co.id/news/prospek-asii-terdongkrak-otomotif-dan-komoditas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d