JAKARTA. PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) kembali menghimpun dana melalui pasar modal. Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini berniat menawarkan maksimal 7,69 miliar saham melalui skema penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHETD) atau rights issue.
"Kami menargetkan perolehan dana Rp 1 triliun," kata Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BBRI, kepada KONTAN, Senin (6/3). Artinya, harga pelaksanaan rights issue itu sekitar Rp 130 per saham. Adapun harga nominalnya Rp 100 per saham.
AGRO akan menggunakan dana hasil rights issue untuk memperkuat struktur modal, yang selanjutnya digunakan untuk ekspansi kredit. AGRO memang ingin naik kelas ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III.
Aksi korporasi ini akan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 50,19%. Saat ini, modal ditempatkan dan disetor AGRO tercatat 1,15 miliar saham.
Namun di saat yang sama, rights issue ini akan memberikan efek dilusi sebesar 33,42%. Oleh sebab itu, BBRI selaku induk AGRO akan mengeksekusi haknya. "Ini untuk mempertahankan porsi kepemilikan kami di AGRO sebesar 87%," jelas Haru.
BBRI menjadi pemegang saham mayoritas AGRO sebesar 87,23%. Dana Pensiun Perkebunan menguasai 6,97%, sementara investor publik memiliki 5,8% saham.
Rencananya, rights issue AGRO akan efektif dilaksanakan pada Juni 2017. Tapi, AGRO perlu meminta restu pemegang saham melalui RUPS pada 12 April nanti.
Harga saham AGRO kemarin (7/3) menyusut 0,54% ke level Rp 920 per saham. Sehari sebelumnya, harga saham AGRO bahkan anjlok hingga 12,74% menjadi Rp 925 per saham.
Penurunan tersebut merupakan respons pasar atas harga pelaksanaan rights issue AGRO yang jauh di bawah harga pasar. "Saham yang sama, tapi di pasar Rp 1.000, mending beli yang harganya Rp 130 dong," ujar analis First Asia Capital, David Sutyanto.
Namun sejak awal tahun hingga kemarin (ytd), harga saham AGRO sudah menanjak sekitar 138%.
http://investasi.kontan.co.id/news/agro-akan-rights-issue-di-harga-diskon
Komentar
Posting Komentar