ADHI KARYA BAKAL RILIS OBLIGASI Rp3,5 TRILIUN DI PARUH KEDUA.
IQPlus, (13/03) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), bakal menerbitkan obligasi (surat utang) senilai Rp3,5 triliun pada semester kedua tahun ini yang merupakan bagian dari penerbitan umum berkelanjutan."Obligasi di 2017 merupakan bagian dari penerbitan umum berkelanjutan. Pada tahun berikutnya (2018), akan diterbitkan sebesar Rp1,5 triliun," kata Direktur Keuangan Adhi Karya, Harris Gunawan, akhir pekan lalu.
Ia mengungkapkan, dana dari hasil obligasi tersebut nantinya akan digunakan perseroan untuk membiayai pembangunan proyek-proyek light rail train (LRT) pada 2017 ini.
Proses penerbitan obligasi sedang berlangsung dengan menunjuk penjamin emisi (joint lead underwriter), yakni Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas.
"Obligasi yang diterbitkan berjangka waktu tujuh tahun. Bunga obligasi indikatif masih dalam penghitungan," ucap Harris.
Lebih lanjut ia menjelaskan, obligasi tersebut masih dalam proses rating oleh lembaga peringkat Pefindo. Saat ini, ADHI sendiri ditunjuk sebagai kontraktor LRT Jabodebek dengan total nilai kontrak sebesar Rp19,5 triliun.
Sebesar 30% di antaranya dibiayai oleh ADHI atau sekitar Rp6 triliun. "Sebesar Rp1,4 triliun sudah dipenuhi dari Penyertaan Modal Negara (PMN), dan sisanya sekitar Rp4,6 triliun," sebut Harris.
Sementara sekitar 40% dari Rp4,6 trilun akan dibiayai dari penerbitan obligasi, selebihnya dari pinjaman perbankan. "Kami tengah menjajaki pinjaman dari Bank BUMN, Mandiri, BNI, BRI, termasuk dari Sarana Multi Infrastruktur," tambah dia.
Hingga akhir Februari 2017, ADHI telah membukukan kontrak baru sebesar Rp21 triliun, meliputi proyek LRT Jabodebek Rp19,5 triliun, TBS Asia senilai Rp250 miliar, pembangunan pabrik obat (Pharma II), PT Kimia Farma sebesar Rp117,2 miliar. (end/fu)
Komentar
Posting Komentar