Market Review 9 Februari 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG kembali bangkit setelah tertekan ke zona merah dua hari terakhir dan ditutup menguat 10 poin (+0.2%) ke level 5,371.077 pada perdagangan hari ini. Mayoritas sektor menguat, hanya sektor consumer dan mining yang ditutup melemah masing 0.52% dan 0.22%. Sementara, sektor finance memimpin penguatan dengan ditutup naik 1.01%, setelah Moody’s merevisi rating outlook delapan bank dari stabil menjadi positif. Delapan bank tersebut adalah BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, BNGA, BBTN, BDMN dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank). Investor asing kembali mencatatkan net buy senilai Rp422 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 32 poin (-0.24%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,295 di akhir perdagangan.
Unusual Market Activity (UMA)
- PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga dan peningkatan aktivitas saham ELTY dan BIMA yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Advance Stocks:
- BUMI: Harga saham BUMI menguat pertama kalinya dalam empat hari terakhir didorong oleh pernyataan manajemen yang memperkirakan laba bersih BUMI di tahun 2016 akan mencapai US$101 juta dibanding rugi bersih US$2 miliar di tahun 2016. Selain itu, perseroan juga menargetkan penjualan perseroan pada tahun ini tumbuh 5%-7% dibandingkan dengan 2016. Target tersebut dengan estimasi harga batu bara yang lebih tinggi, minimal 30% dibandingkan dengan 2016. Harga saham BUMI ditutup menguat Rp4 (+0.93%) ke level Rp434, setelah sempat mencatatkan level tertingginya di Rp446 hari ini.
- BMRI: Harga saham BMRI ditutup menguat Rp250 (+2.22%) ke level Rp11.475 pada perdagangan hari ini. BMRI mencatat pertumbuhan kredit sepanjang 2016 sebesar 10,67 persen. Perolehan tersebut diatas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan sebesar 7,87 persen. Ada tiga sektor utama yang menjadi fokus kredit korporat di Bank Mandiri yaitu minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), infrastruktur, dan pertambangan. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit hingga 13 persen pada tahun ini.
- BNGA: Menutup perdagangan hari ini, harga saham BNGA menguat Rp30 (+3%) ke level Rp1.030. BNGA memastikan akan naik golongan masuk ketagori bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV bermodal inti di atas Rp 30 triliun pada tahun ini. Demi memantapkan posisinya di BUKU IV, pada tahun ini BNGA akan mengandalkan dua sektor penyaluran kredit yaitu kredit konsumer dan usaha kecil menengah (UKM).
- SRIL: SRIL optimis laba bersih meningkat sekitar 9% hingga 10% pada tahun 2017. Sementara, laba bersih pada tahun 2016 diperkirakan akan sekitar US$ 60 juta. Revenue perseroan tahun ini juga akan tumbuh hingga 8% jika dibanding realisasi pada tahun sebelumnya. Optimisme tersebut didukung oleh rencana perusahaan untuk menggenjot kapasitas produksi. Harga saham SRIL menguat Rp16 (+6.72%) ke level Rp254 hari ini, merupakan level penutupan tertingginya sejak 18 Januari lalu.
- ELTY, BIMA: Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham ELTY dan BIMA dalam kategori Unusual Market Activity (UMA) pada hari ini. Harga saham ELTY dan BIMA ditutup menguat masing-masing Rp11 (+12.79%) ke level Rp97 dan Rp8 (+7.4%) ke level Rp116 pada perdagangan hari ini.
Decline Stocks:
- DILD: Harga saham DILD melemah untuk hari kedua dan ditutup turun Rp2 (-0.43%) ke level Rp454 hari ini. DILD mulai mengejar target marketing sales tahun ini. Salah satunya dengan bermitra dengan pihak perbankan yakni China Construction Bank (CCB), berupa penyediaan KPR bagi para konsumen pembeli properti di Intiland. Produknya adalah hunian tapak atau apartemen.
Komentar
Posting Komentar