(February 27, 2017)
Investment Information Team
US
Saham-saham AS ditutup flat hingga naik pada hari Jumat, sambil investor menunggu pidato Presiden Donald Trump kepada Kongres minggu depan.
Namun, para ahli khawatir bahwa jadwal ini mungkin tidak dapat dilakukan, mengingat agenda Kongres sudah termasuk penghapusan Obamacare dan nominasi Mahkamah Agung. Trump dijadwalkan akan berbicara di sesi Kongres bersama Selasa malam.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik tipis, mencatatkan rekor penutupan ke-11 berturut-turut dan kenaikan beruntun terpanjang sejak 1992. S&P 500 naik 0,15 persen dan ditutup pada rekor tinggi, dengan utilitas naik 1 persen untuk memimpin penguatan. Indeks komposit Nasdaq naik 0,17 persen, mencatatkan kenaikan lima minggu berturut-turut.
Saham J.C. Penney turun lebih dari 5 persen setelah melaporkan hasil kuartalan dan mengumumkan akan menutup hingga 140 toko. Hewlett Packard Enterprise melihat penurunan sahamnya lebih dari 7 persen setelah tidak memenuhi estimasi pendapatan dan menurunkan target full year.
Dari berita ekonomi, penjualan rumah baru AS naik 3,7 persen pada Januari, di bawah kenaikan yang diharapkan yaitu sebesar 6,3 persen. Sementara itu, sentimen konsumen di AS menyentuh 96,3 pada bulan Februari, sedikit di atas perkiraan 96.
Europe
Bursa Eropa mengakhiri sesi Jumat di zona negatif, seiring dengan pelemahan di AS, penurunan komoditas dan laporan laba yang membebani sentimen investor.
Basic resource turun 2 persen. Raksasa pertambangan Rio Tinto dan BHP Billiton turun masing-masing sekitar 3 persen, dengan penambang lainnya juga di bawah performa pada penutupan. Namun emas mencapai level tertinggi tiga setengah bulan pada perdagangan Jumat.
Brent dan minyak mentah AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan, diperdagangkan di $56.09 dan $54,04 pada penutupan pasar, di tengah data yang mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik untuk minggu ketujuh berturut-turut.
Dari sisi data, kepercayaan konsumen Perancis di level tertinggi lebih dari sembilan tahun pada bulan Februari untuk bulan kedua berturut-turut, Reuters melaporkan, mengutip data dari lembaga statistik INSEE.
Komentar
Posting Komentar