google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 23 Januari 2017 Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 23 Januari 2017


Market Review 23 Januari 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Menutup perdagangan awal pekan ini, IHSG ditutup turun tipis 3 poin (-0.06%) ke level 5,250.968. Tercatat 125 saham menguat, sementara 188 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif di akhir perdagangan hari ini. Sektor consumer memimpin penguatan dengan ditutup naik 0.46%, sementara sektor property  melemah terdalam dan ditutup turun 1.01%. Bursa saham Asia menguat, setelah melemah dua hari berturut-turut pada akhir pekan lalu, dipimpin oleh meningkatnya saham teknologi. Bursa saham Jepang melemah pertama kalinya dalam empat hari terakhir seiring dengan penguatan mata uang Yen setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden US. Investor asing mencatatkan net sell sejumlah Rp81 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar melemah 41 poin (-0.3%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,369 terhadap US Dollar di akhir perdagangan hari ini.

Advance Stocks:

- BTON: Manajemen BTON optimis kinerja tahun ini akan membaik seiring dengan harga baja akan cenderung membaik dan perlahan harganya mengalami kenaikan. Perseroan menargetkan pendapatan tahun ini sekitar Rp90 miliar. Untuk meningkatkan kinerjanya, BTON akan menabah utilitas pabriknya di Gresik, Jawa Timur menjadi 80% dari sebelumnya 40%. Harga saham BTON ditutup menguat Rp7 (+5.78%) ke level Rp128 pada perdagangan hari ini.

- BBNI: Menutup perdagangan awal pekan ini, harga saham BBNI menguat Rp75 (+1.37%) ke level Rp5.525. BBNI mencatatkan realisasi kredit sindikasi selama 2016 sebesar Rp 85 triliun. Angka kredit sindikasi ini tercatat 35% dari total pembiayaan perseroan. Pada 2017 ini diproyeksi angka pertumbuhan kredit sindikasi bisa tumbuh double digit.

- NISP: NISP menargetkan pertumbuhan laba tahun 2017 mencapai 15%. Hingga Q3 2016, laba bersih perseroan mencapai Rp1,35 triliun atau naik 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,06 trilun. Sementara itu, NISP telah meluncurkan kartu kredit Voyage bagi kalangan high affluent seperti Business Owner, Professional, dan Executive. Harga saham NISP menguat pertama kalinya sejak 16 Januari lalu dan ditutup menguat Rp95 (+5.91%) ke level Rp1.700 pada hari ini.

- KKGI: KKGI akan melakukan rencana buyback saham ke III yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 18 bulan setelah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Buyback ini akan dilakukan maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau maksimal 100 juta lembar saham setelah ditambah dengan pembelian kembali periode sebelumnya. Harga saham KKGI menguat Rp30 (+1.91%) ke level Rp1.600 di akhir perdagangan hari ini.

Decline Stocks:

- LEAD: Harga saham LEAD melemah empat hari berturut-turut sejak pekan lalu, dan menutup perdagangan hari ini melemah Rp9 (-7.31%) ke level Rp114. LEAD berencana melakukan right issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,63 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp25 per saham atau setara dengan 63,5% modal ditempatkan dan disetor perseroan pada saat pernyataan pendaftaran. Saham baru ini ditawarkan dengan harga penawaran Rp83 hingga Rp92 setiap sahamnya, sehingga dana yang akan dihimpun perseroan mencapai Rp134,99 miliar. Seluruh dana yang diperoleh dari rights issue ini akan digunakan untuk modal kerja.

- BMRI: Harga saham BMRI ditutup melemah Rp25 (-0.22%) ke level Rp10.975 pada perdagangan hari ini. BMRI membidik dana hingga US$1 miliar atau setara dengan Rp14 triliun untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan jangka panjang khususnya di sektor infrastruktur. Perseroan akan menempuh beberapa strategi seperti menerbitkan surat utang hingga mencari pinjaman dari luar negeri maupun secara bilateral.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...