Market Review 26 Januari 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG melanjutkan penguatan dengan ditutup menguat 23 poin (+0.45%) ke level 5,317.633 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir perdagangan, mayoritas sektor ditutup menguat dipimpin oleh sektor basic industry yang ditutup naik 1.03%, sementara hanya sektor miscellaneous industry yang ditutup melemah sebesar 0.3%. Bursa saham Asia mengikuti reli saham dunia setelah Dow Jones Industrial Average (DJIA) menyentuh level 20,000 untuk pertama kalinya ditengah ekspektasi pertumbuhan ekonomi US yang semakin menguat. Penguatan bursa saham Asia dipimpin oleh bursa Jepang yang ditutup menguat 1.8% hari ini. Investor asing kembali mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp229 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 0.2% terhadap Rupiah, sehingga di akhir perdagangan hari ini Rupiah menguat ke level Rp13,322 terhadap US Dollar.
Unusual Market Activity (UMA):
- PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) & PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham LMAS dan DEWA yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Advance Stocks:
- BBNI: Harga saham BBNI ditutup menguat Rp100 (+1.81%) ke level Rp5,600 hari ini. BBNI mencatatkan net income sepanjang tahun 2016 sejumlah Rp11,3 triliun, naik 25.1% dibanding tahun 2015 yang tercatat sejumlah Rp9,07 triliun. Net interest income meningkat 17.4% dari Rp25.56 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp30 triliun tahun 2016.
- PSKT: PSKT sedang sibuk mempersiapkan rencana penerbitan saham baru atau rights issue. Perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 4,1 miliar saham baru atau 37,50% dari modal disetor setelah terlaksananya penawaran umum terbatas (PUT) II. Dana yang akan perseroan terima sebanyak-banyaknya Rp 410 miliar. Harga saham ditutup menguat Rp7 (+4.63%) ke level Rp158.
- JPFA: Harga saham JPFA ditutup menguat Rp55 (+3.41%) ke level Rp1.665 pada perdagangan hari ini, merupakan level penutupan tertingginya sejak 17 Januari lalu. JPFA akan akan membangun gudang baru di tahun 2017. Perseroan berencana menambah enam silo baru tahun ini dengan total kapasitas penyimpanan sebesar 42.000 ton. Biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun satu silo tergantung kapasitasnya, yakni sekitar US$170-US$220 per ton. Perseroan juga akan menggelontorkan investasi untuk konstruksi dryer plus wet corn silo sekitar US$1,5 juta-US$2,5 juta dengan kapasitas 1.000 ton per hari.
- GJTL: Setelah melemah empat hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, harga saham GJTL ditutup menguat Rp35 (+3.24%) ke level Rp1.115 pada perdagangan hari ini. GJTL menargetkan penjualan bisa naik di tahun ini. sekitar 5%-10%. Salah satu upaya untuk bisa meningkatkan penjualan adalah dengan cara ekspansi di ban radial bus truk dan bus. Tahun ini, ditargetkan bisa mencapai 2.200 ban per hari.
- MGNA: Setelah ditutup menguat 34% pada perdagangan kemarin, harga saham MGNA kembali menguat dengan ditutup naik Rp16 (+12.03%) ke level Rp149 hari ini, seiring dengan rencana perseroan mengakuisisi PT Padi Unggul Indonesia (PUI). Perseroan akan membeli 185.412 saham di PUI yang dimiliki oleh Sutan Agri Resources Private Limited (Sutan Agri) dengan harga Rp339,784 per lembar saham. Sehingga, perseroan harus siapkan dana Rp63 miliar untuk mengakuisisi PUI.
Decline Stocks:
- WIKA: WIKA tengah menyiapkan program obligasi senilai Rp10 triliun. Perseroan berencana menawarkan obligasi dengan periode jatuh tempo 3 tahun dan 5 tahun. Melalui program tersebut, perseroan berencana meningkatkan dana sekitar Rp1,5 -2 triliun pada 1H17. Dana hasil program tersebut akan digunakan untuk mendanai belanja modal yang ditetapkan Rp12,02 triliun untuk tahun 2017. Harga saham WIKA ditutup melemah Rp10 (-0.39%) ke level Rp2.500 hari ini.
Komentar
Posting Komentar