google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 25 Januari 2017 Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 25 Januari 2017


Market Review 25 Januari 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG mencatatkan penguatan untuk hari kedua dalam pekan ini dengan ditutup menguat tipis 1 poin (+0.03%) ke level 5,293.782 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir perdagangan tercatat 138 saham menguat dan 184 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif dengan sektor basic industry menguat tertinggi 1.25%, sementara sektor finance melemah terdalam sebesar 0.41% pada penutupan perdagangan. Bursa saham Asia juga mengakhiri perdagangan hari ini di zona hijau, dipimpin oleh penguatan bursa Jepang yang dipicu oleh melemahnya mata uang Yen. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp388 miliar di seluruh Pasar hari ini, setelah mencatatkan net sell tiga hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya. US Dollar menguat 39 poin (+0.29%) terhadap Rupiah hari ini, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,361 terhadap US Dollar pada penutupan perdagangan.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham WICO yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- DAJK: Harga saham DAJK ditutup menguat Rp8 (+16%) ke level Rp58 hari ini, merupakan penguatan pertamanya sejak 6 Desember lalu. DAJK telah mendapat persetujuan restrukturisasi utang melalui penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) pada pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Mayoritas kreditur telah menyetujui proposal perdamaian yang diajukan oleh Perseroan. Untuk menjalani proposal perdamaian ini para pemegang saham telah berkomitmen untuk menambah modal Rp50 miliar dan Rp100 miliar jika tidak terdapat investor baru. Serta, menjual aset berupa tanah yang terletak di Subang.

- BNLI: Setelah tiga hari berturut-turut melemah, harga saham BNLI mencatatkan penguatan pertama kali hari ini dengan ditutup menguat Rp40 (+6.15%) ke level Rp690. Rencana akuisisi BNLI oleh Chairman Grup Mayapada, Dato Sri Tahir, bukan isapan jempol saja. Tak hanya membeli langsung saham BNLI dari pasar, Tahir pun lewat sebuah entitas perantara, telah menawarkan pembicaraan dengan pemilik 44,56% saham BNLI yakni Standard Chartered (Stanchart). Namun hingga kini, pihak Stanchart belum menjawab tawaran itu.

- EXCL, BUMI: Harga saham EXCL ditutup menguat Rp150 (+5.59%) ke level Rp2.830 hari ini, setelah sempat menguat 8.2% yang merupakan penguatan intraday tertingginya sejak 5 September lalu. Harga saham BUMI juga menguat Rp6 (+1.25%) ke level Rp486 pada penutupan perdagangan hari ini. Penguatan harga saham terjadi setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa saham EXCL dan BUMI masuk dalam indeks LQ45 untuk periode Februari hingga Juli 2017. Selain saham EXCL dan BUMI, saham PPRO juga termasuk ke dalam salah satu indeks LQ45 periode Februari-Juli 2017.

- SCMA: SCMA melalui anak usahanya, PT Indonesia Entertainmen Group (IEG), membeli 80% saham PT Sinemart Indonesia. Dengan memiliki 80% saham PT Sinemart Indonesia, diharapkan bisa membantu meningkatkan kualitas konten sinetron di Surya Citra Televisi (SCTV). Pembelian saham ini diharapkan juga bisa meningkatkan kinerja perseroan. Harga saham SCMA ditutup menguat Rp80 (+2.99%) ke level Rp2.750 hari ini.

Decline Stocks:

- BMTR, MPPA, SILO: Harga saham melemah setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa saham BMTR, MPPA dan SILO dikeluarkan dari indeks LQ45 untuk periode Februari hingga Juli 2017. Harga saham MPPA ditutup melemah Rp110 (-8.02%) ke level Rp1.260. Harga saham BMTR dan SILO juga melemah masing-masing Rp25 (-4%) ke level Rp600 dan Rp375 (-3.06%) ke level Rp11.850.

- NRCA: Harga saham NRCA melemah di akhir perdagangan hari ini dan ditutup turun Rp10 (-2.34%) ke level Rp416. Di 2016, NRCA mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 2,81 triliun atau lebih rendah 7 persen dibandingkan perolehan kontrak baru di 2015 sebesar Rp 3,02 triliun, disebabkan lesunya industri konstruksi di 2016 dan banyaknya tender Proyek yg ditunda.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...