Market Review 10 Januari 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
Melanjutkan pelemahan perdagangan kemarin, IHSG kembali ditutup melemah 6 poin (-0.12%) ke level 5,309.92 pada perdagangan hari ini. Sektor-sektor ditutup variatif. Sektor agriculture menguat tertinggi dengan ditutup naik 0.71%, sementara sektor mining memimpin pelemahan dengan ditutup melemah 0.61%. Hingga akhir perdagangan tercatat 142 saham menguat, 184 saham melemah, 116 saham tidak mengalami pergerakan dan 184 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp184 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. Di akhir perdagangan, US Dollar melemah 0.4% terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,308 terhadap US Dollar.
Advance Stocks:
- ADHI: Harga saham ADHI menguat untuk hari ketiga dan menguat Rp80 (+3.7%) ke level Rp2.240 pada penutupan perdagangan hari ini. ADHI berencana menerbitkan obligasi korporasi di kuartal kedua tahun ini sebesar Rp2 triliun. Sebagian besar hasil penerbitan obligasi dipergunakan untuk mendanai proyek kereta cepat ringan atau light rapid transit(LRT) Jabodebek.
- WIKA: Harga saham ditutup menguat Rp110 (+4.54%) ke level Rp 2.530 hari ini seiring dengan kepastian bahwa tahap pertama proyek kereta cepat (LRT) dapat diselesaikan sebelum mulainya Asian Games di tahun 2018.
- BJTM: Harga saham BJTM menguat tiga hari berturut-turut dan ditutup menguat Rp10 (+1.62%) ke level Rp625 hari ini. BJTM mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 16.25% menjadi Rp1,03 triliun di tahun 2016, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp884,5 miliar. Laba kotor tercatat meningkat 15.13% YoY menjadi Rp1,45 triliun.
- BMTR: Harga saham menguat seiring dengan rencana Hary Tanoesoedibjo untuk memantapkan kerjasama proyek- proyek barunya dengan Trump Organization seperti taman hiburan, serta menambahkan dua resort yang akan dikelola oleh perusahaan Trump. Pada perdagangan hari ini harga saham BMTR ditutup menguat Rp5 (+0.77%) ke level Rp650, setelah sempat mencapai level tertingginya di Rp670.
- BABP: BABP memastikan target pertumbuhan kredit sebesar 15% pada tahun ini secara year on year. Total penyaluran kredit sepanjang tahun lalu menyentuh Rp7,9 triliun. Selain itu, perseroan tetap berkeinginan mengakuisisi bank tahun 2017 ini, dengan tujuan memperbesar bisnis Bank MNC. Perseroan mengincar bank kelompok BUKU (Bank Umum Kelompok Umum) I atau II untuk diakuisisi. Harga saham BABP ditutup menguat Rp1 (+1.49%) ke level Rp68 hari ini.
- BINA: BINA akan melakukan right issue untuk memperkuat modal inti. Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 2,92 miliar saham dengan nilai nominal Rp100. Perseroan menetapkan harga pelaksanaan rights issue Rp240 per saham, sehingga total dana yang diperoleh dari hasil rights issue sekitar Rp703,05 miliar. Harga saham BINA melonjak pada tiga hari terakhir dan ditutup menguat Rp84 (+24.7%) ke level Rp424 hari ini.
Decline Stocks:
- GGRM, HMSP: Industri rokok menghadapi tahun yang berat pada 2017 seiring dengan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) yang bersamaan dengan kenaikan cukai rokok. Pemerintah resmi menetapkan tarif baru cukai dan PPN tembakau yang efektif mulai 1 Januari 2017. Tiap golongan dikenakan tarif cukai yang berbeda. Kenaikan rata-rata tertimbang 10,54% dan kenaikan harga jual eceran (HJE) rata-rata 12,26%. Sementara, tarif PPN ditetapkan sebesar 9,1 persen. Harga saham GGRM mengalami penurunan Rp600 (-0.94%) ke level Rp63.000 dan HMSP melemah Rp20 (-0.5%) ke level Rp3.950 di akhir perdagangan hari ini.
Komentar
Posting Komentar