Market Review 17 Januari 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG kembali melemah pada perdagangan hari ini dengan ditutup turun 3 poin (-0.05%) ke level 5,266.938, merupakan pelemahan selama tujuh hari berturut-turut sejak pekan lalu. Sektor-sektor ditutup mixed hari ini, dipimpin oleh penguatan sektor miscellaneous industry (+0.87%) dan pelemahan sektor consumer (-0.59%). Pada perdagangan hari ini tercatat 162 saham menguat dan 155 saham melemah. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp115 miliar di seluruh Pasar hingga akhir perdagangan. US Dollar tercatat melemah 29 poin (-0.22%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah ditutup menguat ke level Rp13,333 terhadap US Dollar pada penutupan perdagangan hari ini.
Advance Stocks:
- SSIA: Harga saham SSIA melonjak ke level intraday tertingginya sejak 21 November dengan ditutup menguat Rp80 (+15.23%) ke level Rp605 hari ini, didorong oleh PT Astratel Nusantara yang dikabarkan tertarik mengakuisisi saham PT Lintas Marga Sedaya (LMS) dari SSIA. LMS merupakan operator jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
- BWPT: Harga saham BWPT ditutup menguat Rp8 (+2.87%) ke level Rp286 hari ini. The Federal Land Developemnt Authority (Felda) akan melepas sebagian sahamnya di Malayan Banking Bhd (Maybank) untuk membiayai akuisisi BWPT. Felda menawarkan saham Maybank perseroan di kisaran RM8-RM8,5 per lembar dan mengincar dana 280 juta ringgit Malaysia melalui penjualan saham tersebut.
- SILO: SILO mengakuisisi dua rumah sakit untuk meningkatkan pendapatan perseroan ke depan. Perseroan mengambil 100% kepemilikan Rumah Sakit Umum Sentosa di Bekasi (Sentosa) dan Rumah Sakit Grha Ultima Barat (GUM) dengan total investasi senilai Rp182 miliar. Adapun secara lebih terinci, nilai investasi untuk Sentosa sebesar Rp26,5 miliar dan GUM Rp155 miliar. Harga saham SILO menguat untuk hari kedua dan ditutup naik Rp175 (+1.47%) ke level Rp12.050 hari ini.
- DNAR: Harga saham DNAR menguat Rp10 (+3.57%) ke level Rp290 pada perdagangan hari ini. Merger antara DNAR dengan Bank Andara nantinya akan menyisakan Bank Dinar sebagai survival company. Hal ini sesuai dengan komitmen Apro Financial Co Ltd sebagai investor, yang mengatakan bahwa nantinya bank hasil merger akan berstatus sebagai perusahaan terbuka dan mempunyai modal inti sebesar Rp 1 triliun.
Decline Stocks:
- PALM: Harga saham PALM ditutup melemah Rp20 (-4.25%) ke level Rp450 hari ini, pertama kalinya sejak 21 Desember lalu. PALM akan mengurangi modal usaha yang ditempatkan dan disetorkan perseroan. Aksi ini dilakukan dengan menurunkan nominal saham dari awalnya Rp 100 per lembar saham menjadi Rp 15 per lembar saham. Keputusan ini diambil karena perseroan mengalami kelebihan likuiditas sebagai dampak penjualan asset berupa empat entitas anak perusahaan pada tahun 2016.
- BEKS: PT Banten Global Development (BGD) mengumumkan pada akhir 2016 lalu telah menguasai sebesar 51% saham BEKS, sesuai dengan detail penawaran umum terbatas (PUT V) BEKS yang dirancang sebelumnya. Pada 8 Desember 2016, BUMD provinsi Banten ini telah membeli sisa 11,72 saham atau sebesar 7,51 miliar saham bank dengan harga Rp 18,35 per saham. Sehingga total dana yang dikeluarkan BGD dalam PUT V ini adalah sebesar Rp 139,07 miliar. Harga saham BEKS ditutup melemah Rp2 (-3.33%) ke level Rp58 pada perdagangan hari ini.
Komentar
Posting Komentar