Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah ditutup menguat setelah Arab Saudi mengatakan OPEC dan negara-negara lainnya sedang dalam upaya untuk mencapai pengurangan produksi yang dijanjikan.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari ditutup menguat 2% atau US$1,05 ke posisi US$52,42 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Maret naik US$1,33 atau 2,5% ke US$55,49 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Seperti dilansir Bloomberg, Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih, mengatakan kepada televisi Al Arabiya bahwa Saudi telah memangkas produksi hingga 1,5 juta barel per hari sepanjang bulan ini.
Sementara itu, perwakilan dari OPEC dan beberapa produsen minyak utama lainnya akan mulai tiba di Wina untuk pertemuan pertama mereka untuk memantau kesepakatan pemangkasan produksi.
"Ada harapan bahwa sesuatu yang positif akan keluar dari pertemuan akhir pekan ini," kata Mark Watkins, manajer investasi regional Utah dari U.S. Bank Private Client Group, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (21/1/2017).
"Jika kepatuhan atas kesepakatan ternyata lebih baik dari yang diharapkan, harga bisa menembus US$55,” lanjutnya.
Menteri-menteri dari Arab Saudi, Kuwait, Aljazair dan Venezuela akan bertemu dengan mitra dari negara-negara non-OPEC seperti Rusia dan Oman untuk melihat apakah 24 negara dalam kesepakatan tersebut menindaklanjuti janji mereka untuk mengurangi gabungan produksi sebesar 1,8 juta barel per hari selama enam bulan ke depan.
Sumber : Bloomberg
Komentar
Posting Komentar