google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Info Pasar : Emiten Poultry, 23 Januari 2017 Langsung ke konten utama

Info Pasar : Emiten Poultry, 23 Januari 2017

JAKARTA. Emiten pakan ternak dan poultry pada tahun ini masih menghadapi tantangan. Tapi, saham emiten pakan ternak masih menarik untuk dikoleksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja emiten poultry adalah Permentan Nomor 61 Tahun 2016 tentang penyediaan, peredaran dan pengawasan ayam ras.
Aturan ini akan mengontrol produksi dan distribusi day old chicken (DOC) dan broilers.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan, beleid ini membuat harga DOC jadi lebih stabil. "Tahun lalu terjadi oversupply. Tapi tahun ini harga cenderung stabil," ujar Hans, Minggu (22/1).
Joni Wintarja, Analis NH Korindo Securities Indonesia, dalam riset 18 Januari 2017, mengungkapkan, aturan pemerintah ini akan menekan volatilitas harga jual. Selain itu, aturan ini juga mencegah terjadinya oversupply di pasar.
Mimi Halimin, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan, pemerintah berupaya menjamin keseimbangan pasokan dan permintaan ayam di pasar. Tapi, DOC price capping akan membebani perusahaan pakan ternak, karena membatasi profit margin.
Faktor lain yang mempengaruhi prospek emiten pakan ternak adalah harga bahan baku dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Yosua Zishoki, Analis MNC Securities, mengatakan, poultry tentu terpengaruh rencana larangan impor jagung.
"Ini akan berdampak pada kesulitan mendapat bahan baku," kata Yosua.
Yosua menambahkan, rencana pemerintah menentukan harga jual ayam juga memberi pengaruh. Tapi dengan ekonomi Indonesia yang masih tumbuh, prospek emiten poultry masih positif.
Menurut Hans, tahun ini, kurs rupiah akan cenderung lebih stabil meski ada rencana kenaikan Fed fund rate. "Pasar akan kembali beradaptasi dengan kebijakan ekonomi Trump. Tapi kami melihat nilai tukar rupiah akan terkendali," ujarnya.
Mimi justru melihat, kenaikan Fed fund rate tahun ini menjadi salah satu katalis yang membuat kurs dollar volatil, sehingga dapat menekan kinerja sektor poultry. "Pergerakan nilai tukar cukup penting bagi sektor ini," imbuh dia.
Mimi menurunkan rekomendasi overweight pada sektor poultry menjadi netral, dilatarbelakangi oleh ketidakpastian yang timbul dari intervensi pemerintah dalam harga DOC, volatilitas rupiah dan potensi tekanan dari daya beli yang melemah.
Joni menilai, salah satu emiten pakan ternak yang memiliki prospek positif tahun ini adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Menurut Joni, sebesar 44% pendapatan JPFA berasal dari bisnis pakan ternak. Bisnis ini memberi kontribusi 57% pada laba. Joni memperkirakan, pendapatan JPFA tahun ini bisa naik 12% dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 31,06 triliun, dengan pertumbuhan laba 14% jadi Rp 2,6 triliun.
Joni merekomendasikan buy saham JPFA dengan target harga Rp 2.400 per saham. Hans lebih menjagokan saham PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) yang punya pangsa pasar besar di dalam negeri.
Hans merekomendasikan buy saham CPIN dan JPFA dengan target harga masing-masing Rp 4.200 dan Rp 2.200 per saham. Yosua merekomendasikan beli CPIN dan JPFA dengan target harga masing-masing Rp 4.000 dan Rp 1.800 per saham.
"Keduanya punya pangsa pasar besar di Indonesia, dengan lini bisnis yang saling terintegrasi," terang Yosua.
http://investasi.kontan.co.id/news/emiten-poultry-masih-bertumbuh

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...