google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Info Emiten : MIKA, 9 Januari 2017 Langsung ke konten utama

Info Emiten : MIKA, 9 Januari 2017

Griyainsani Kuasai 60% Saham Mitra Keluarga

PT Griyainsani Cakrasadaya (GIC) menambah kepemilikan sahamnya pada PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menjadi sebesar 60%. GIC membeli saham milik Lion Investment Partners BV sebesar 27,7% atau sebanyak empat miliar unit saham.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Mitra Keluarga Karyasehat Joyce V Handayani mengungkapkan, Mitra Keluarga mendapatkan informasi pembelian saham oleh Griyainsani pada 5 Januari 2017. “Pembelian saham dilakukan pada 27 Desember 2016,” jelas dia dalam keterangan resmi, Jumat (6/1).

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa Griyainsani tetap menjadi pemegang saham pengendali atas Mitra Keluarga. Sebelum transaksi tersebut terjadi, kepemilikan saham Lion Investment atas Mitra Keluarga sebesar 49,7% atau sebanyak 7,23 miliar saham. Sementara kepemilikan langsung Griyainsani pada perseroan sebesar 32,3% atau sebanyak 4,6 miliar saham.

Sisanya dimiliki oleh publik. Harga saham Mitra Keluarga pada 27 Desember tahun lalu tercatat dibuka dan ditutup pada level 2.420. Pembelian saham Mitra Keluarga oleh Griyainsani berpotensi mencapai Rp 9,6 triliun.

Hingga kuartal III – 2016, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 1,8 triliun, tumbuh dibandingkan realisasi periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,6 triliun. Sementara laba bersih perseroan selama periode tersebut sebesar Rp 529,5 milar, lebih tinggi dari kuartal III-2015 sebesar Rp 439,3 miliar.

Berdasarkan letak geografis, pendapatan perseroan yang berasal dari penjualan di Jakarta dan sekitarnya masih mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp 1,4 triliun. Sementara sisa pendapatan perseroan berasal dari operasional rumah sakit di Tegal dan Surabaya sebesar Rp 360,2 miliar dan pendapatan lainnya sebesar Rp 30 miliar. Kas dan setara kas Mitra Keluarga hingga kuartal III tahun lalu sebesar Rp 2,4 triliun. Total aset perseroan sebesar Rp 3,9 triliun yang terdiri dari asset lancar sebesar Rp 2,6 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 1,2 triliun.

Sementara itu, total liabilitas perseroan sebesar Rp 499,5 miliar, yang terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp 235,4 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 264 miliar. Sementara total ekuitas perseroan sebesar Rp 3,4 triliun.

Sejumlah analis memperkirakan pendapatan 2016 dapat mencapai sebesar Rp 1,827 triliun dan laba bersih Rp 529,6 miliar. (fik)
http://id.beritasatu.com/marketandcorporatenews/griyainsani-kuasai-60-saham-mitra-keluarga/154910

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d