IQPlus, (04/01) - PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), pada tahun ini belum berencana mengantar anak usahanya untuk menjadi perusahaan terbuka atau go public. Sebab, hingga kini pihak KAEF masih akan berfokus kepada proses pembentukan perusahaan induk (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang digagas oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Direktur Pengembangan Kimia Farma, Pujianto, di Jakarta, Rabu.
"Memang sumber pendaaan paling murah go public. Tapi pemegang saham kita di Kementerian BUMN, ygang dimana saat ini di BUMN ada holdingnisasi termasuk kita di farmasi. Sehingga fokus ke holding," kata dia.
Kendati demikian, Puji tidak menutup kemungkinan, setelah proses holding BUMN selesai, perseroan akan mendorong anak usaha untuk mencari pendanaan di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
"Setelah ini terbentuk mungkin pendaan anak usaha go public, itu no problem. Saat ini sedang penataan holding. Tunggu saja nanti. Tapi arahnya kesana," jelasnya.
Lebih lanjut Puji bilang, anak usaha perseroan yang dinilai telah cukup siap untuk menjadi perusahaan publik yang mengelola ratisan apotek Kimia Farma di seluruh Indonesia yakni, PT Kimia Farma Apotek (KFA). "Ya memang yang paling siap Apotek ini kalo dilihat," imbuhnya.
Direktur Utama Kimia Farma Apotek, lmam Fathorrahman juga menambahkan terkait rencana IPO, ia menuturkan kalau pihaknya akan tunduk sepenuhnya kepada pemegang saham mayoritas (KAEF).
"Kemungkinan go public kita tunduk sepenuhnya oleh pemegang saham yaitu holdingnya. Karena ini success story yang berawal dari masyarakat sehingga harus dinikmati oleh masyarakat," ucap Imam. (end/fu)
Komentar
Posting Komentar