google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Info Emiten : AKRA, 24 Januari 2017 Langsung ke konten utama

Info Emiten : AKRA, 24 Januari 2017

JAKARTA. Volatilitas harga komoditas global kerap menghantui kinerja PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Tapi, kenaikan harga minyak mentah yang terjadi sejak pertengahan tahun lalu menjadi sentimen positif buat AKRA.
Harga minyak yang naik akan diikuti kenaikan harga BBM, yang berimbas pada peningkatan pendapatan AKRA.
Raphon Prima, Analis NH Korindo, bilang, bisnis distribusi BBM menyumbang 70% pendapatan AKRA. Secara hitungan kasar, kenaikan harga jual BBM tentu akan mengerek pendapatan perusahaan ini.
"AKRA berperan sebagai price taker bukan price maker, yang harus dilihat dari margin keuntungannya," kata Raphon kepada KONTAN, Senin (23/1).
Raphon mengatakan, kenaikan harga BBM akan meningkatkan beban pokok perusahaan karena AKRA membeli bahan baku dengan harga lebih tinggi. Tapi, mereka berhasil mengerek margin laba kotor dari hanya 6% pada 2012 menjadi sekitar 13% di 2016 lalu.
Selama efisiensi berhasil, kenaikan harga BBM bisa menguntungkan AKRA. Hanya, selama sembilan bulan pertama tahun lalu, laba bersih AKRA turun 6,15% jadi Rp 793 miliar, sejalan dengan pendapatan yang anjlok hingga 27,3% menjadi Rp 10,9 triliun.
Volume penjualan AKRA merosot akibat permintaan dari klien perusahaan tambang yang menyusut. Tapi, menurut Raphon, diversifikasi bisnis AKRA lewat penjualan kawasan industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, akan makin menjaga kinerja AKRA tahun ini.
Margin kotor dari penjualan lahan ini mencapai 40%. Tahun lalu, pendapatan dari kawasan industri AKRA sebanyak Rp 170,4 miliar. Tahun ini, AKRA membidik 40 hektare penjualan lahan industri.
Raphon menambahkan, Freeport dikabarkan akan membangun smelter di lahan milik AKRA. "Kalau kepemilikan Freeport sudah dikuasai Indonesia, tentu makin besar potensi pembangunan smelternya," ungkap Raphon.
Budi Rustanto, Analis Valbury Asia Securities, menuturkan, AKRA memantapkan diversifikasi bisnis yang bisa menghasilkan recurring income lebih tinggi.
"Dari hasil pertemuan dengan manajemen perusahaan, katanya, mereka mau mengembangkan industri perikanan juga," beber Budi dalam riset.
AKRA berencana menambah kapasitas terminal bahan bakar, dari 656.000 kiloliter jadi 1 juta kiloliter. Mereka juga akan mengembangkan fasilitas lain di kawasan industri, seperti water treatment dan pembangkit listrik.
Katalis positif lainnya, permintaan BBM dari perusahaan tambang akan meningkat tahun ini, seiring industri itu yang kembali bergairah. Arandi Ariantara, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, menambahkan, selisih nilai tukar juga berperan penting bagi kinerja AKRA.
Pembelian BBM AKRA menggunakan dollar Amerika Serikat. Pendapatan dari kawasan industri, kata Arandi, juga bisa jadi katalis positif bagi AKRA tahun ini. Kenaikan harga komoditas pun akan menjadi faktor positif, mengingat klien AKRA kebanyakan perusahaan batubara.
Budi masih merekomendasikan buy untuk saham AKRA dengan target harga Rp 8.000 per saham. Rekomendasi Raphon juga buy di target harga Rp 7.325. Sedangkan Arandi merekomendasikan hold AKRA di target Rp 6.900.
http://investasi.kontan.co.id/news/kenaikan-harga-bbm-bisa-mendongkrak-akra

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...