Keuntungan dan Resiko Menabung Saham
Pada dasarnya semua pilihan investasi mengandung peluang keuntungan di satu sisi dan potensi kerugian atau risiko di sisi lain. Seperti tabungan dan deposito di bank memiliki risiko kecil karena tersimpan aman di bank, tetapi kelemahannya adalah keuntungan yang lebih kecil dibanding potensi keuntungan dari saham. Investasi di properti (rumah dan tanah) semakin lama harganya semakin tinggi , tetapi juga berisiko apabila tergusur atau terjadi kebakaran, sedangkan usaha sendiri (wiraswasta) berisiko bangkrut / pailit sementara investasi di emas memiliki risiko harga turun.
Investasi pada saham, peluang keuntungan dan risiko yang mungkin timbul antara lain :
Keuntungan Capital Gain
Yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai beli saham. Misalnya sewaktu membeli nilainya Rp 2.000 per saham dan kemudian dijual dengan harga Rp 2.500. Jadi selisih yang sebesar Rp 500 ini disebut Capital Gain. Saham adalah surat berharga yang paling populer diantara surat berharga yang ada di pasar modal. Karena bila dibandingkan investasi lainya, saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan retrun atau keuntungan yang lebih besar dalam waktu relatif singkat (high retrun).
Selain high retrun, saham juga memiliki sifat high risk yaitu suatu ketika harga saham dapat juga melorot secara cepat, atau sahamnya di delisit (dihapuskan pencatatanya) dari Bursa sehingga untuk jual-beli harus mencari pembeli / penjual sendiri dan saham tidak memiliki harga patokan pasar. Dengan karakteristik high risk high return ini maka pemodal perlu terus memantau pergerakan harga saham yang dipegangnya, agar keputusan yang tepat dapat dihasilkan dalam waktu yang tepat pula.
Keuntungan Dividen
Merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Biasanya tidak seluruh keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang ditanam kembali. Besarnya dividen yang anda terima ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan tersebut. Namun yang perlu dicatat adalah bahwa perusahaan tidak selalu membagikan dividen kepada para pemegang saham tetapi tergantung kepada kondisi perusahaan itu sendiri (khususnya berkaitan dengan keuntungan yang diraih). Artinya jika perusahaan mengalami kerugian tentu saja dividen tidak akan dibagikan pada tahun berjalan tersebut.
Resiko Capital Loss
Merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham yang dimiliki dibawah harga belinya. Misalnya saham PT.ENNN dibeli dengan harga Rp 5.000 per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 2.400 per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, maka investor kemudian menjual pada harga tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 2.600 per saham. Itulah capital loss yang menimpa investor.
Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualaan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa. Ini merupakan risiko yang terberat dari seorang pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secar terus menerus mengikuti perkembangan dari perusahaan yang sahamnya dimiliki.
Komentar
Posting Komentar