(Investment Information Team, Daewoo Securities Indonesia)
IHSG melemah selama delapan hari berturut-turut sejak perdagangan pekan lalu. Pada perdagangan hari ini IHSG ditutup melemah 68 poin (-1.34%) ke level 5,042.87, yang merupakan level penutupan terendahnya sejaknya 15 November. Seluruh sektor kompak ditutup melemah dipimpin oleh sektor basic industry dan consumer yang melemah terdalam diantara sektor lain dengan ditutup turun masing-masing 2.05% dan 1.99%. Hingga akhir perdagangan tercatat 80 saham menguat dan 267 saham melemah. Bursa saham Asia ditutup melemah tiga hari berturut-turut mengikuti pelemahan ekuitas US dan seiring dengan harga minyak mentah yang berada di bawah $53 per barel. Investor asing kembali mencatatkan aksi beli dengan jumlah net buy Rp427 miliar di seluruh Pasar hari ini. Di akhir perdagangan, US Dollar menguat 0.07% terhadap Rupiah, sehingga Rupiah ditutup melemah ke level Rp13,469 terhadap US Dollar.
Advance Stocks:
- GDST, BAJA: Penguatan harga saham didorong oleh sentimen positif dari dikeluarkannya peraturan oleh Menteri Perdagangan tentang ketentuan impor besi atau baja, baja paduan dan turunannya, dengan tujuan mencegah impor baja yang tidak diperlukan akibat oversupply. Peraturan tersebut dinilai akan menghambat masuknya besi dan baja impor ke Indonesia di tahun depan. Harga saham GDST ditutup menguat Rp5 (+4.31%) ke level Rp121, sementara harga saham BAJA ditutup menguat Rp22 (+6.43%) ke level Rp364 pada perdagangan hari ini.
- POOL: Harga saham POOL ditutup naik Rp10 (+0.47%) ke level Rp2.110 hari ini. POOL meraih laba bersih Rp21,57 miliar hingga periode September 2016 naik tajam dibandingkan laba bersih Rp13,97 miliar periode sama tahun sebelumnya, disebabkan oleh melonjaknya pendapatan menjadi Rp48,73 miliar dari Rp4,62 miliar tahun lalu. Laba bruto juga tercatat naik menjadi Rp46,28 miliar dari sebelumnya Rp2,11 miliar.
- ADRO: ADRO akan membagikan dividen interim tahun buku 2016 sebesar US$60.773.327,8 kepada para pemegang sahamnya. Adapun cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 28 dan 29 Desember 2016 sedangkan di pasar tunai 3 dan 4 Januari 2017 dimana dividen akan dibayarkan pada 13 Januari 2017. Menutup perdagangan hari ini, harga saham ADRO menguat Rp10 (+0.59%) ke level Rp1.680.
Decline Stocks:
- ANTM: Harga saham ANTM ditutup melemah Rp25 (-2.82%) ke level Rp860 hari ini. ANTM menyatakan menunda eksplorasi nikel di Filipina. Sebagai gantinya, perusahaan mengalihkan fokus ekspansi usaha ke Malaysia. Malaysia dipilih karena ekspor ore dari negeri jiran itu melesat pasca Indonesia memberlakukan kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah. Selain itu, ANTM berencana membangun pabrik peleburan bijih nikel kadar rendah alias blast furnace di tempat yang sama dengan pabrik feronikel di Halmahera Timur. Pabrik ini akan mengolah nikel menjadi nickel pig iron (NIP) dengan kapasitas produksi 80.000 ton.
- TINS: Harga saham TINS ditutup melemah untuk hari keempat pada pekan ini. Melemahnya harga saham TINS sebesar Rp35 (-3.09%) ke level Rp1,095 pada hari ini, dipicu oleh meningkatnya persediaan timah di London Metal Exchange (LME) sebesar 3.2% ke level tertingginya sejak 27 September.
- WIKA: Harga saham WIKA ditutup melemah Rp80 (-3.33%) ke level Rp2,320 hari ini, merupakan pelemahan hari kelima, meskipun perseroan menargetkan kenaikan penjualan hingga 32.81% dan pertumbuhan kontrak baru hingga 26.3% pada tahun depan seiring dengan maraknya pembangunan infrastruktur yang diprediksi akan terus terjadi di tahun depan.
Komentar
Posting Komentar