IHSG melanjutkan pelemahan dan ditutup turun 29 poin (-0.56%) ke level 5,162.47 pada perdagangan hari ini. Tercatat 103 saham menguat dan 222 saham melemah, dengan mayoritas sektor mencatatkan pelemahan. Hingga akhir perdagangan, hanya sektor finance yang berhasil ditutup di zona hijau dengan mencatatkan kenaikan sebesar 0.08%. Sementara, sektor lain melemah dipimpin oleh sektor infrastructure dan agriculture yang masing-masing ditutup melemah 1.25% dan 1.05%. Mayoritas saham Asia melemah pada hari ini dipimpin oleh pelemahan bursa saham China, sementara bursa saham Jepang menguat dan bursa Australia ditutup ke level tertingginya sejak Oktober 2015. investor asing mencatatkan net buy sejumlah Rp96 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini, setelah mencatatkan transaksi net sell lebih dari sebulan pada perdagangan sebelumnya. US Dollar menguat 0.37% terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,438 terhadap US Dollar hingga akhir perdagangan.
Advance Stocks:
- BUMI: BUMI tengah merancang pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 3.000 Megawatt. Pembangunan PLTU itu akan dilakukan di berbagai wilayah Tanah Air. Perseroan saat ini tengah membangun proyek PLTU berkapasitas 3x18 MW yang dibangun pada pertambangan anak usaha, PT Kaltim Prima Coal (KPC). Pendanaan untuk pembangunan proyek PLTU bakal diperoleh dari pinjaman perbankan asing. Harga saham BUMI menguat Rp10 (+3.93%) ke level Rp264 hari ini.
Decline Stocks:
- ITMG, PTBA: Harga saham batubara melemah di tengah kemungkinan penurunan produksi batubara Indonesia menjadi 434 juta ton di tahun 2016, turun dari 461 juta pada tahun 2015, dan diperkirakan akan menurun menjadi 413 juta ton di tahun 2017. Harga saham ITMG melemah Rp575 (-3.35%) ke level Rp16.575, serta PTBA ditutup melemah Rp200 (-1.62%) ke level Rp12.100 pada perdagangan hari ini.
- KRAS: Harga saham KRAS ditutup melemah hari ini sebesar Rp35 (-4.29%) ke level Rp780. KRAS menunda target penyelesaian FBI atau First Blow In proyek Blast Furnace sehubungan adanya beberapa kendala dalam penyelesaian proyek tersebut. Semula proyek tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2016 dan mundur menjadi Maret 2017. Dampak dari penundaan beroperasinya Blast Furnace perseroan, adalah keterlambatan perolehan manfaat berupa penurunan biaya produksi.
- ACES: Harga saham ACES ditutup melemah Rp35 (-4.16%) ke level Rp805 di tengah kemungkinan tertekannya profit margin jangka pendek perusahaan ritel dikarenakan beban kompensasi yang lebih besar akibat meningkatnya upah di tahun depan. Untuk menjaga margin, kemungkinan perusahaan ritel akan menutup gerai yang kurang menguntungkan untuk meningkatkan produktivitas pekerja.
- JSMR: JSMR mengincar dana sekitar Rp1 triliun dari rencana divestasi saham 2 anak perusahaan yaitu PT Jakarta Lingkar Barat Satu dan PT Trans Marga Jawa Tengah. Perseroan juga berencana untuk menerbitkan obligasi rupiah senilai Rp6 triliun pada tahun 2017. Perusahaan akan melepas secara keseluruhan kepemilikan di Jakarta Lingkar Barat Satu sekitar 19%, sedangkan mengurangi kepemilikan sebesar 10-15% di Trans Marga Jawa Tengah. Harga saham JSMR melemah Rp100 (-2.25%) ke level Rp4.330 di akhir perdagangan hari ini.
Komentar
Posting Komentar