(Investment Information Team, Daewoo Securities Indonesia)
IHSG melemah selama empat hari berturut-turut pekan ini dan menutup perdagangan hari ini turun 22 poin (-0.43%) ke level 5,231.65. Hingga akhir perdagangan tercatat 131 saham menguat dan 188 saham melemah. Mayoritas sektor masih mencatatkan pelemahan. Hanya sektor basic industry dan agriculture yang tercatat menguat masing-masing 0.84% dan 0.45% pada penutupan perdagangan, sementara sektor lain masih melemah dipimpin oleh sektor miscellaneous industry dan infrastructure yang masing-masing ditutup turun 1.95% dan 1.53%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp1.27 triliun di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. Hingga akhir perdagangan, US Dollar menguat 11 poin (+0.08%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13.395 terhadap US Dollar.
Advance Stocks:
- SMGR: SMGR saat ini memiliki 10 anak perusahaan non-semen dan 13 lembaga afiliasi yang siap mendukung proyek percepatan infrastruktur pemerintah. Beton siap pakai berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan Semen Indonesia. Sepanjang Januari-September 2016, pendapatan beton siap pakai melonjak 68% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp565,58 miliar. Salah satu pendorongnya adalah masuknya produk beton siap pakai ke sejumlah proyek infrastruktur. Harga saham SMGR menguat pertama kalinya sejak pekan lalu dan ditutup naik Rp200 (+2.22%) ke level Rp9.175 hari ini.
- BTEK: Harga saham BTEK ditutup menguat Rp70 (+7.82%) ke level Rp965 hari ini. BTEK mendapatkan tambahan pinjaman dari Octagon Wealth Panel Pte Ltd sebesar Rp40.010.000.000 sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Pendanaan pada 25 Juni 2015 lalu antara perseroan yang dilakukan dalam beberapa tahap. Nantinya dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan modal pada anak perusahaan perseroan yaitu Golden Harvest Cocoa Pte Ltd yang berada di Singapura.
- BBYB: Menutup perdagangan hari ini, harga saham BBYB menguat Rp2 (+0.69%) ke level Rp288. Salah satu pemegang saham BBYB yakni PT ASABRI (Persero) telah meningkatkan kepemilikan sahamnya di bank tersebut. ASABRI menambah sebanyak 150.176.400 saham BBYB pada 8 Desember 2016.
Decline Stocks:
- GJTL: Harga saham GJTL melemah untuk hari keempat dan ditutup turun Rp20 (-1.8%) ke level Rp1.085 hari ini. Moody’s menurunkan corporate family rating (CFR) GJTL dan peringkat senior secured notes perseroan senilai S500 miliar yang jatuh tempo pada 2018 menjadi B3 dari B2.
- BKSW: BKSW telah menerima dana setoran modal dari Qatar National Bank sebesar USD56 juta pada 14 Desember 2016. Penempatan dana berupa setoran modal tersebut bertujuan untuk memperkuat permodalan dan meningkatkan rasio modal perseroan dan diharapkan bisa meningkatkan kinerja keuangan yang lebih baik. Harga saham BKSW ditutup melemah Rp10 (-2.77%) ke level Rp350 pada perdagangan hari ini.
Komentar
Posting Komentar