MATURE COMPANY VS GROWING COMPANY
Bulan lalu, saya membaca sebuah buku tulisan Robert T. Kiyosaki, beliau adalah guru besar buat saya. Konsep-konsep memupuk harta yang tidak pernah diajarkan di sekolah saya dapat dari beliau. Sebut saja, dari jaman dulu orangtua mengajarkan kalau kita harus sekolah tinggi, dapat pekerjaan bagus, naik gaji naik jabatan sampai jadi kaya, otomatis taraf hidup naik dan semakin naik. Saya sempat bertanya sendiri kalau begitu dimana kekayaannya jika setiap kali naik gaji lalu kita beli barang yang lebih mahal? Tapi kalau kita melakukan investasi, memupuk asset dan menunda kesenangan sampai nanti semua kesenangan itu kita peroleh dari hasil investasi, tentu beda. Di sana kita benar-benar bisa merasakan kekayaannya.
Oke, lanjut tentang buku. Saya menemukan bahasan yang menarik yaitu bahwa growing company memiliki peluang lebih besar dalam memberikan profit dibandingkan mature company. Mature company, berdasarkan teori adalah perusahaan yang umurnya sudah melewati 5 tahun dan masih menguasai pasar. Sedangkan growing company… ya seperti UMKM yang baru berdiri dan langsung hits. Hits-nya mungkin tidak lama, dan ujian sebenarnya dari growing company adalah setelah masa hits-nya selesai.
Kalau kita berinvestasi pada perusahaan yang mature, pasti kita merasa bangga dan aman. Bangga karena sudah mengikuti training (karena kebanyakan training mengajarkan beli saham perusahaan mature) dan aman karena perusahaan-perusahaan itu, mungkin Anda sendiri masih pakai produknya sehingga Anda yakin perusahaan ini masi berjalan dan resiko nilai perusahaan menurun pun jadi minim.
But wait… perusahaan mature jika dibandingkan dengan kisahnya dulu, pasti beda sekali. Dan sekarang kita lihat saja harga sahamnya, muahaaallll. Pergerakannya lambat lagi. Kalau untuk long term investment sih tidak salah. Dan bagaimana kalau Anda butuh uangnya untuk jangka pendek atau menengah? Di sinilah kadang kita perlu melirik growing company. Growing company, seperti namanya sedang bertumbuh, kemungkinan akan banyak melakukan inovasi supaya survive (“yah iyalah, masa gue biarin mati perusahaan gue?” kata bosnya). Perusahaan seperti ini, dengan semakin banyak berinovasi, ekspansi, dll memungkinkan adanya ‘ledakan’ profit. Kalau terjadi? Ya pasti banyak yang minat sama sahamnya.
Inilah yang menarik, selain potensi ‘ledakan’ profit, jangka waktunya pun lebih cepat dibanding perusahaan yang sudah mature. Perusahaan yang sudah mature kemungkinan besar jarang melakukan inovasi. Mungkin, yang bisa menaikkan nilai perusahaan mereka adalah ketika ada kontrak baru, suntikan dana, atau joint venture dengan perusahaan besar lain. Tapi catatan: hal itu jarang terjadi.
Sedangkan growing company? Peluang kerjasamanya besar kemana-mana selama itu bisa membuat awareness terhadap perusahaan itu meningkat dan dapat membangkitkan kinerjanya. So, kalau saya pribadi setelah melakukan riset kecil-kecilan, mungkin akan lebih berminat kepada growing company, karena peluang profit besar dalam waktu lebih cepat dari mature company. Bagaimana menurut Anda?
William Hartanto
Komentar
Posting Komentar