google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 23 November 2016 (Global) Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 23 November 2016 (Global)

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 23 November 2016 (Global)

US

Saham-saham AS ditutup naik pada hari Selasa, menyentuh level tertinggi baru, karena investor mencerna data perumahan dan terus fokus pada agenda kebijakan Presiden terpilih Donald Trump.
Dow Jones Industrial Average naik sekitar 70 poin, penutupan di atas 19.000 untuk pertama kalinya, dengan Home Depot berkontribusi terbesar.

Federal Reserve telah mengindikasikan berkali-kali keinginannya untuk menormalkan kebijakan moneter. Menurut alat FedWatch CME Group, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada bulan Desember lebih dari 90 persen.

Di berita ekonomi, penjualan rumah naik ke level tertinggi sejak Februari 2007. Tidak ada data utama lainnya pada hari Selasa, tapi di hari Rabu akan ada beberapa laporan yang dirilis, dan AS akan merayakan libur Thanksgiving pada hari Kamis.

Europe

Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan hari Senin, karena penguatan pada saham energi dan tambang berhasil mengimbangi penurunan pada bank Italia dan produsen U.K. Essentra PLC.

Saham-saham yang terkait dengan komoditas menguat seiring dengan naiknya future emas sebesar 0,2% menjadi $ 1,211.40 per ounce dan minyak dunia naik 3,9% ke $48,69 per barel. Sebaliknya, Essentra PLC turun 20% setelah produsen plastik dan komponen kemasan tersebut khawatir terhadap laba dan pendapatan tahun ini.

Perdana Menteri Theresa May memimpin rapat kabinet pada Selasa. Di AS, Presiden terpilih Donald Trump menyampaikan pada hari Senin rencananya untuk hari pertama di kantor, termasuk menarik diri dari perjanjian perdagangan utama dengan negara-negara Pasifik dan menyelidiki pelanggaran program visa kerja.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...