Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 1 November 2016 (Global)
US
Saham-saham AS ditutup turun setelah bergerak di antara penurunan dan kenaikn tipis, dan menutup bulan Oktober dengan pelemahan, seiring dengan data belanja konsumen yang lebih kuat dari perkiraan yang mempertegas pandangan bahwa ekonomi tumbuh dengan laju stabil, sedangkan penurunan harga minyak dan ketidakpastian pemilu membebani investor.
Secara bulanan, Dow turun 0,9%, S&P 500 turun 1,9% dan Nasdaq turun 2,3%. Untuk Dow dan S&P 500, ini merupakan koreksi bulanan ketiga berturut-turut.
Data sebelumnya menunjukkan warga Amerika meningkatkan pengeluaran pada bulan September dengan jumlah terbesar dalam tiga bulan, sementara inflasi yang diukur dengan indeks PCE, naik 0,2%. Data ekonomi hari Senin konsisten dengan rilis sebelumnya mengindikasikan Federal Reserve mungnkin akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember.
Investor tetap berhati-hati menyusul perkembangan baru penyelidikan Federal Bureau of Investigation atas email Hillary Clinton dan bagaimana investigasi tersebut dapat mempengaruhi angka jajak pendapat.
Jajak pendapat Washington Post-ABC News terbaru menunjukkan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump hanya 1 persen di belakang saingannya Clinton, meskipun mayoritas pemilih yang disurvei mengatakan bahwa berita terkait penyelidikan email tersebut tidak akan mempengaruhi suara mereka.
Harga minyak turun 3,8% ke $46,86 per barel karena pertemuan OPEC di akhir pekan gagal mewujudkan kesepakatan konkret terkait pemangkasan produksi.
Europe
Saham-saham Eropa tergelincir pada perdagangan Senin, karena turunnya harga minyak membebani saham energi dan karena pasar gagal mendapat dorongan dari data pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
OPEC no deal?
Sektor minyak dan gas menjadi sektor dengan kinerja terburuk, turun sebesar 1,5 persen, dimana negara-negara OPEC tampaknya jauh dari kata sepakat terkait pengurangan pasokan. Setelah lebih dari 18 jam pembicaraan di Wina selama akhir pekan, tidak ada konsensus yang nyata dari produsen non-OPEC.
Data in focus:
Investor memulai sesi perdagangan dengan data suram dari Jerman, di mana penjualan ritel secara tak terduga merosot 1,4% pada bulan September.
Kemudian Eurostat, lembaga statistik zona euro, merilis dua laporan ekonomi utama. GDP 3Q tumbuh 0,3% dari kuartal sebelumnya, sesuai dengan konsensus analis. Sementara itu, harga konsumen naik 0,5% yoy pada bulan Oktober, juga sesuai harapan. Itu merupakan level tertinggi sejak Juni 2014.
Tapi inflasi inti, tidak termasuk energi, makanan, alkohol dan harga tembakau, tetap di 0,8% pada bulan Oktober untuk zona euro.
Komentar
Posting Komentar