google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Pilihan Hari Ini, 18 November 2016 by Indo Premier, BCA Sekuritas dan Sinarmas Sekuritas Langsung ke konten utama

Saham Pilihan Hari Ini, 18 November 2016 by Indo Premier, BCA Sekuritas dan Sinarmas Sekuritas


Saham Pilihan Hari Ini, 18 November 2016 by Indo Premier, BCA Sekuritas dan Sinarmas Sekuritas


Indo Premier on Tiga Pilar Sejahtera (AISA) 11/15/2016
Results Note – Continuing strong earnings growth
- Net profit AISA pada 3Q16 meningkat 51.4% yoy untuk mencapai Rp345,1 miliar (vs. 3Q15: Rp254,8 miliar). Revenue tumbuh 4.7% yoy pada 3Q16 didukung oleh divisi pengolahan makanan yang tumbuh 41.2% yoy pada 3Q16, yang sebagian besar didorong oleh kontribusi dari peluncuran produk baru yaitu Bihunku
- Keseluruhan gross margin AISA menjadi 26.7% pada 3Q16 dari 22.7% pada 3Q15. Operating margin meningkat 3.6% yoy untuk menjadi 16.9% pada 3Q16
- Valuasi: BUY dengan TP Rp2,200

BCA Sekuritas on Astra International (ASII) 11/16/2016
More powerful auto
- Divisi 4W Astra mencatatkan kinerja yang baik berkat suksesnya peluncuran Toyota Calya dan Daihatsu Sigra pada Agustus 2016. Mobil LCGC berkapasitas 7 penumpang ini dipatok pada harga Rp115 juta-150 juta , yang telah terjual sekitar 14ribu unit per bulan, lebih tinggi dari ekspektasi awal sejumlah 12ribu per bulan. Hasilnya, Astra berhasil meningkatkan market share menjadi 53.9% pada 9M16 dari 50.4% pada 2015
- BCA Sekuritas mengekspektasikan divisi lain akan menunjukkan peningkatan, dengan jasa keuangan kembali mencatatkan pendanaan yang lebih tinggi dilatarbelakangi oleh penjualan otomotif yang lebih baik di tengah suku bunga yang lebih rendah, sementara divisi agribusiness dan HE serta mining akan mendapat keuntungan dari penguatan harga komoditas
- Valuasi: HOLD dengan TP Rp8,300

Sinarmas Sekuritas on Astra Agro Lestari (AALI) 11/16/2016
9M16 earnings review
- Revenue tercatat sejumlah Rp3,24 triliun, naik 4% YoY, yang diyakini karena volume penjualan yang lebih rendah diimbangi dengan ASP yang lebih tinggi. Net income mencapai Rp353 miliar dibanding rugi Rp299 miliar pada 3Q15. Kenaikan yang signifikan tersebut terutama dilatarbelakangi oleh stabilnya Rupiah YTD, yang diartikan menjadi forex gain sejumlah Rp32.3 miliar dibanding forex losses tahun lalu sejumlah Rp597 miliar
- Produksi tetap melemah dibanding tahun lalu, meskipun pemulihan terlihat pada 3Q16. Produksi FFB dan CPO AALI meningkat masing-masing 19.7% dan 12.8% QoQ, meskipun masih turun 18.7% dan 14.3% YoY per 9M16
- Valuasi: BUY dengan TP Rp17,800

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...