Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 26 September 2016 (Global)
Daewoo Global Market
US
Bursa saham AS ditutup mendekati sesi terendah di hari Jumat, dengan sentimen investor terpukul oleh kembali melemahnya harga minyak mentah.
Laporan bahwa produsen minyak utama tidak mungkin untuk mencapai kesepakatan terkait pembekuan produksi pada pertemuan akhir pekan mengakibatkan koreksi harian terbesar pada future minyak sejak pertengahan Juli.
Laporan menyebutkan bahwa Arab Saudi memandang perundingan yang direncanakan anggota OPEC dan produsen minyak lainnya yang direncanakan pada minggu depan di Aljazair, hanya sebagai sebuah konsultasi dan tidak mengharapkan pakta konkret untuk dicapai.
Sebelumnya, katalis penurunan adalah data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan, yang menunjuk ke perlambatan pertumbuhan bulan ini.
Pembacaan awal dari PMI manufaktur AS turun menjadi 51,4 pada bulan September dibandingkan dengan 52 pada bulan Agustus dan itu merupakan pembacaan terendah sejak Juni. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi aktivitas.
Berita ekonomi: Sebuah laporan Baker Hughes menunjukkan rig yang aktif naik 2 menjadi 418 rig pekan ini.
Europe
Saham-saham Eropa melemah di hari Jumat, membalikkan rally pada hari sebelumnya setelah data ekonomi memberikan gambaran yang beragam tentang pemulihan di kawasan itu.
PMIs in the frame: Namun, optimisme tersebut menghilang, sebagian dikarenakan data PMI bulan September yang kurang menggembirakan, yang menunjukkan laju pertumbuhan aktivitas sektor swasta di wilayah tersebut melambat. PMI komposit zona euro turun ke posisi terendah dalam 20bulan yaitu 52,6, dari prediksi 52,8. Pembacaan lebih dari 50 mengindikasikan ekspansi dalam kegiatan sektor swasta.
Laporan PMI yang baik datang dari Perancis, di mana PMI komposit naik ke tertinggi dalam 15 bulan. Sementara di Jerman, aktivitas di sektor jasa mengecewakan, dengan indeks komposit ke level terendah dalam 16 bulan.
Sementara itu, VP Bank Sentral Eropa Vitor Constâncio di sebuah konferensi di Frankfurt pada hari Jumat mengatakan bahwa para pembuat kebijakan menyadari bahwa suku bunga rendah selama periode yang lebih lama bisa mengancam stabilitas keuangan.
Komentar
Posting Komentar