Ulasan Pasar Modal Hari Ini, 1 Agustus 2016
Daewoo Securities Embun Pagi (August 1, 2016)
Research Team (research@dwsec-id.com)
Market Comment by Taye Shim (taye.shim@dwsec.com)
Saat ini adalah locals vs. foreigners. Meskipun IHSG tergelincir 1.6% Jumat lalu, foreign investors net bought saham Indonesia senilai IDR1.6triliun. Kami menduga bahwa investor asing secara agresif taking the market pull back sebagai kesempatan untuk bottom fish. Di sisi lain, locals yang selling ke kekuatan pasar baru-baru ini. Mengingat banyaknya macro data releases minggu ini, kami berharap investor akan sidelined. Key data points untuk dilihat adalah 2Q16 GDP release, inflasi, US job data, dan PMI.
Market Indicator
JCI: 5,215.99 (-1.57%)
EIDO: 25.98 (+0.46%)
DJIA: 18,432.24 (-0.13%)
FTSE100: 6,724.43 (+0.05%)
USD/IDR: 13,112 (+0.11%)
10yr GB yield: 6.94% (-3bps)
Oil Price: 41.60 (+1.12%)
Foreign net purchase: IDR1,584.4bn
Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: ASII, BBRI, BMRI, TLKM, BBNI
TOP SELL: GGRM, CPIN, BJTM, LSIP, LPPF
Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
ASII, TLKM, BBRI, BMRI, BBCA
Technical Insight by Tasrul (tasrul@dwsec-id.com)
*IHSG: hari ini cenderung konsolidasi, perkiraan trading range hari ini 5,213-5,266. Indikator MFI Optimized dan indikator RSI Optimized akan menguji support trendline dengan volume tembus rata-rata.
*ASII: sell on strength, trading range hari ini 7,625-7,825. Indikator MFI Optimized dan indikator RSI Optimized masih cenderung naik dengan volume tembus rata-rata.
*UNTR: trading buy, trading range hari ini 15,350-16,175. Indikator MFI Optimized dan indikator W%R Optimized naik lebih lanjut dengan dukungan volume tembus rata-rata.
*PWON: sell on strength, trading range hari ini 630-665. Indikator MFI Optimized dan indikator W%R Optimized masih cenderung naik lebih lanjut dengan volume tembus rata-rata.
Daewoo Indonesia Equity Movers
Investment Information Team (utfi.humaya@dwsec-id.com)
*GDP 2Q AS naik 1,2%, jauh dibawah prediksi
*Belanja konsumen AS 4,2% pada 2Q
*Kepercayaan konsumen turun ke 90,0 ppada Julil dari 93,5 pada Juni, menurut University of Michigan
*GDP zona euro naik 1,6% yoy pada 2Q, sejalan dengan ekspektasi
*Inflasi zona euro naik ke 0,2% pada Juli dari 0,1% pada Juni
*BKSL +4,4%. 1H16, Sentul City catat laba bersih Rp 51 miliar dari sebelumnya Rp 68,6 miliar pada 1H15.
*TAXI -1,9%. IH16, Express Transindo alami rugi bersih Rp42,90 miliar. Pendapatan turun 26,7% ke Rp374,06 miliar.
*MTLA +0,6%. Laba bersih tumbuh 3,15% yoy ke Rp130,2 miliar pada 1H16. EPS naik dari Rp16,66 ke Rp 17,02.
*MPMX +0,8%. Penjualan naik, laba Mitra Pinastika melesat 52% qoq ke Rp 108 miliar.
*KLBF -2%. Kalbe Farma catatkan pertumbuhan laba bersih 9,6% ke Rp9,56 triliun pada 1H16.
*CSAP +0,5%. 1H16, penjualan tumbuh 10,5% yoy ke Rp 3,59 triliun.
*INAF +1,2%. Meski pendapatan bertumbuh, Indofarma masih mengalami rugi Rp27,86 miliar.
*TELE -2,8%. Laba bersih Tiphone naik 25,77% yoy menjadi Rp229,57 miliar.
*IDPR -3,6%. 1H16, laba bersih Indopora merosot 32% yoy ke Rp82,09 miliar. Pendapatan turun 29,8% ke Rp518,33 miliar.
Daily write up
Summarecon Agung (SMRA) 2Q16 review: 1Q bitten, 2Q shy by Franky Rivan (franky@dwsec-id.com)
-Summarecon Agung (SMRA) melaporkan laba 2Q16 yang lemah dengan pendapatan, laba kotor, laba usaha, dan laba bersih masing-masing turun 23%, 28.1%, 40.5%, dan 101.3% YoY.
-Melihat marketing sales SMRA yang baik, kami lihat ketidakmampuan perusahaan untuk mengakui pendapatan menjadi penyebab utama di balik pendapatan property-selling yang lemah.
-Interest coverage ratio SMRA sangat rendah, hanya 1.3x, tingkat yang sama pada krisis 2008. Net gearing ratio dan debt-to-equity juga masing-masing di 0.7x dan 0.9x.
-Kami menurunkan target harga kami ke IDR1,520/lembar (dari IDR1,710/lembar), mewakili diskon 58% ke perhitungan RNAV kami, karena kami percaya kinerja yang buruk bisa mengurangi nilai perusahaan di masa depan. Kami concerning kemampuan perusahaan untuk 1) mengakui pendapatan, dan 2) mengelola risiko terhadap eksposur utang. Saat ini, kami memiliki rekomendasi Sell terhadap SMRA sampai kedua masalah tersebut dapat diselesaikan.
Company update
Bumi Serpong Damai (BSDE) 2Q16 Review: Escalating worries by Franky Rivan (franky@dwsec-id.com)
-Bumi Serpong Damai (BSDE) melaporkan pertumbuhan laba sederhana di 2Q16. Pendapatan, laba kotor, dan laba usaha masing-masing naik tipis 0.2%, 3.3%, dan 2.9% YoY. Namun, laba bersih turun 9.2% YoY.
-Kami melihat kemampuan perusahaan untuk mengakui pendapatan masih lemah. Cash conversion cycle perusahaan sekali lagi telah memecahkan rekor tertinggi di 1,580 hari, yang masih menjadi perhatian utama kami.
-Kami juga melihat arus kas operasi perusahaan cukup mengecewakan, outflow sebesar IDR980.3bn.
-Kami mempertahankan target harga kami di IDR1,990/lembar, mewakili diskon 17% ke perhitungan RNAV kami. Target harga kami tetap tidak berubah di belakang risk-free rate rendah yang menyebabkan kami factoring-in cost of capital yang lebih rendah. Situasi suku bunga yang rendah diekspektasikan dapat meningkatkan nilai asset perusahaan. Namun, kekhawatiran kami tetap ada terbesar di fundamental perusahaan yang telah kami diskusikan sebelumnya. Kesimpulannya, kami reiterate rekomendasi Hold kami pada BSDE.
Indocement Tunggal Prakarsa (INTP/ Hold/ IDR16,800) 1H16 Review: Surprise bottom line delivery by Mimi Halimin (mimi.halimin@dwsec-id.com)
-1H16 review: Pendapatan -12.8% YoY; tetapi net profit +5.2% YoY karena income tax benefit
-Pendapatan 1H16 INTP hanya mewakili 42.4% dan 41.7% pendapatan FY16 estimasi kami dan konsensus, berturut-turut.
-Kami mempertahankan hold recommendation on INTP dan memangkas target harga ke IDR16,800
Semen Indonesia (SMGR/Hold/IDR10,200) 1H16 Review: Not as bad as it seems by Mimi Halimin (mimi.halimin@dwsec-id.com)
-1H16 Review: pendapatan -1.3% YoY; net profit -10.1% YoY
-Anak perusahaan SMGR di Vietnam (TLCC) membukukan pertumbuhan revenue dan net profit yang mengesankan.
-Kami mempertahankan hold recommendation on SMGR and menurunkan target harga ke IDR10,200.
Unilever Indonesia (UNVR) 1H16 Review: Picking up pace by Dang Maulida (dangmaulida@dwsec-id.com)
-In 1H16, UNVR posted revenue growth of 10.3% YoY vs. 6.9% YoY in 1H15, while net profit growth was registered at 12.5% YoY in 1H16 vs. 2.9% YoY in th 1H15. Both home & personal care (HPC) and foods & refreshment (FR) segments pointed to higher growths this year.
-Both HPC and FR segments enjoyed revenue growth of 4% QoQ and 15.9% QoQ which we rate as more than decent (considering UNVR did not increase ASP in 2Q16).
-As of last trade on July 29 (IDR45,050), shares of Unilever Indonesia are trading at 52.8x to our FY16F earnings which represents a 57% premium to the sector average. While valuations may look stretched, our view is that premium is justified on the back of 1) promising and sustainable earnings growth, 2) favorable macroeconomic backdrop as well as 3) superior profitability.
HM Sampoerna (HMSP) 1H16 Review: Volume is back by Dang Maulida (dangmaulida@dwsec-id.com)
-In 1H16, HM Sampoerna published net profit of IDR6.1tr (22.7% YoY) and revenue of IDR47.3tr (+8.2% YoY). HMSP’s 1H16 results were broadly in-line with our forecast.
-During 2Q16, HMSP s total cigarette volume recovered to 28.6bn (up 13.6% QoQ; up 3.3% YoY). Given 2Q15 cigarette volume contracted by c. 10% on a quarterly and yearly comparison, we consider 2Q16 volume increase to be encouraging.
-In view of FY16 results, we leave our FY16F unchanged of IDR98.7tr revenue (+10.8%, YoY), and IDR11.8tr net profit (14.1%, YoY), on the back of total 116.7bn sticks sold. Maintain our Hold rating with unchanged target price of IDR4,260 per share.
Flash focus
PTBA: 1H16 Earnings result recap by Andy Wibowo Gunawan (andy.wibowo@dwsec-id.com)
-Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA / Tidak dinilai) membukukan pendapatan IDR6.7tr (+ 3,8% YoY) di 1H16, mewakili run-tingkat 44,8% menjadi konsensus tahun penuh perkiraan pendapatan.
- Sayangnya, laba bersih PTBA merosot ke IDR711.8bn (-10,5% YoY), yang ternyata menjadi cukup mengecewakan (run-tingkat 40,4% angka FY16 konsensus).
- Pendapatan Tinggi selama 1H16 ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan (10.02mn ton; 11,0% YoY). PTBA dijual batubara untuk pasar domestik sebesar 6.28mn ton (62,7% dari 1H16 total volume penjualan), dan diekspor sisanya (37,3% dari total volume penjualan 1H16).
- Sementara itu, PTBA ASP menurun menjadi IDR659,240 / ton (-6,2% YoY) di 1H16.
- Ke depan, PTBA akan menerapkan strategi yang efisien (seperti optimasi wilayah konsesi pertambangan, meningkatkan produktivitas, dan re-negosiasi harga dengan pihak ketiga) di tengah meningkatnya volatilitas harga batu bara global.
Komentar
Posting Komentar