ANALISIS SAHAM FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL
Dalam dunia trading di Pasar Modal, kita mengenal ada Analisa Fundamental dan ada Analisa Teknikal. Bertahun-tahun lalu ada banyak orang terutama dari kalangan akademis yang mempertanyakan tingkat ke-ilmiah-an Analisa Teknikal.
Hingga sekarang pun Kubu Value Investing sering memandang sebelah mata para Technical Analyst. Sementara Technical Analyst seringkali mengungkap bahwa banyak saham yang memiliki fundamental bagus namun masih bergerak turun / downtrend. Jika ada teman Fundamental Analyst, ketemu sama teman Tehncial Analyst, biasanya rame, saya selalu menengahi, "Shaolin Selatan kok mau diketemukan dengan Shaolin Utara? Masing-masing punya keunggulannya sendiri2, sudah tidak usah diperdebatkan, ngga akan ada selesainya. STOP Debating, and START Making Money!"
Belakangan ada sekelompok ahli Matematika, dan Programer, mereka mengadopsi aturan-aturan analisa Teknikal, dan memprogramkannya dalam sebuah programable trading platform. Aturan-aturan itu di-back-test, di-optimasi, sehingga menjadi sebuah trading system mekanik yang memberikan keputusan jelas, bebas 'kira-kira', bebas dari subyektifitas. Perkembangan terakhir, Trading System tersebut memiliki kemampuan Artificial Inteligence, yakni Self Learning Mechanism, dan memperbaharui diri setiap kali mengalami kerugian. Ini adalah cikal bakal lahirnya perkembangan terakhir Analisa Teknikal yang dikenal dengan sebutan Quantitative Analysis, atau yang lebih populer dengan sebutan The Quant.
Jika Warren Buffett adalah TOP Value Investor, Ed Seykota, Larry Williams adalah TOP-nya Technical, maka yang satu ini Jim Simmons alias James Harris Simmons adalah TOP-nya QA. Hedge Fund Jim Simmons adalah salah satu Hedge Fund paling sukses di tahun 2016, menariknya tidak ada ahli ekonomi di situ, team Jim Simmons isinya adalah ahli matematika dan programmer.
Dengan QA, misalnya, saya bisa bilang bahwa ketika saya beli saham tertentu, kemungkinan saya mengalami keuntungan dengan menggunakan trading system yang saya pakai, adalah 63.54%. Yup, Winning Rate atau Probability of Winningnya terukur dengan sangat jelas! Demikian pula tingkat resiko, Expected profit, serta Money management berupa jumlah lot / position sizing yang disesuaikan dengan Risk Profile saya pribadi.
Ketika anda Trading Saham, Gambling atau bukan, coba jawab pertanyaan-pertanyaan ini :
1) Mengapa beli saham itu, kenapa bukan yang lain?
2) Mengapa belinya saat itu, di harga itu, kok ngga kemaren, atau tunggu besok saja?
3) Berapa besar kemungkinan anda untung? Bisa untung berapa? Jika rugi, berapa resiko maksimalnya?
Dalam bisnis ini seringkali disebut feasibility study.
Jika jawaban atas pertanyaan itu adalah : Beli saham karena dikasih tahu teman atau ikut-ikutan teman, dan atas pertanyaan-pertanyaan lain jawabnya tidak tahu, maka anda tidak siap trading saham.
Oleh : Hary Suwanda (CEO Lumen Capital Resources)
Komentar
Posting Komentar